Wednesday 27 May 2015

Request Page

REQUEST PAGE
Bagi Anda yang mau request, silahkan komentar.

Masker Berkacamata

Title : Masker Berkacamata
Tokoh Utama : Obito Uchiha dan Kakashi Hatake
Pairing : KakaObi dan SasuNaru
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Silahkan pilih Chapternya :

Naruto

Berikut adalah FanFiction Naruto. Silahkan klik Judulnya ^_^

1. Masker Berkacamata

List Anime

Berikut adalah List Anime yang saya dibuat fanfictnya. Silahkan klik ^_^

- Naruto

Saturday 23 May 2015

Masker Berkacamata Chapter 4 | KakaObi | Naruto

Title : Masker Berkacamata.
Tokoh Utama : Obito Uchiha (Uke) dan Kakashi Hatake (Seme).
Pairing : KakaObi. (mungkin ada SasuNarunya :p )
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 4 -Untuk apa manusia hidup?-
Summery :
"Tapi Kakak senang melihatmu bahagia. Kau diurus dengan baik oleh pacarmu, dan temanmu yang lainnya. Maaf... Maafkan Kakak karena tidak bisa membahagiakanmu, Naruto" Kata Kakak sambil menundukkan kepala.
"Nii-San jangan bicara seperti itu. Selama ini Naru bahagia bersama Nii-San. Maafin Naru kalo selama ini Naru jarang bersama Nii-San. Naru hanya-..." Lagi-lagi kata-kataku terpotong. Nii-San langsung memelukku.
...................................................
T
R
I
V
I
A
TRIVIA : Chapter ini sudah tidak flashback.
...................................................
*Naruto POV*
"Ngghh..." Aku berusaha membuka mataku.
"Um? Dimana Aku?"
|||||Lain Tempat|||||
*Kakashi POV*
"Hangatnya" Kataku.
"Enghh.... Hentikan itu, Kashi-Baka!" Suruh Obito.
"Suruh siapa Kau menginap dirumahku"
"Huft..." Desah Obito.
"Hehe..."
"Berhentilah memelukku, Kashi-Baka!" Rengek Obito.
"Tidak mau. Kau masih untung Aku peluk. Sebenarnya Aku mau yang lebih" Kataku.
"..." Obito terdiam.
><><Rumah Sasuke><><
*Naruto POV*
"Oiya ya. Aku lupa kalo Aku sedang menginap dirumahmu Teme" Kataku sambil menggaruk kepalaku yang tak gatal.
"Hah Kau ini. Aku mau mandi dulu ya" Kata Sasuke sambil turun dari tempat tidur.
Selama Sasuke mandi, Aku membereskan tempat tidur.
#5 menit kemudian#
Sasuke keluar dari kamar mandi.
"Sekarang Kau cepat mandi. Lalu bawa makanan untuk Kau dan Kakakmu, Nagato" Kata Sasuke.
"OK".
~~~Setelah selesai mandi dan membawa beberapa makanan~~~
"Haha... Mungkin Kakak merindukanku" Kataku.
"Itu pasti. Kakakmukan sangat menyayangimu" Kata Sasuke.
"Ayo! Naik ke mobilku!" Lanjut Sasuke.
"Hum!" Kataku sambil menganggukkan kepalaku.
•••Kolong Jembatan•••
"Nagato-nii!" Teriakku.
"Umh? Naru? Kau sudah pulang ternyata" Kata Kakakku.
"Hum! Ini makanan untuk Nii-San" Kataku sambil menyodorkan makanan.
"Arigatou"
"Hm! Hm! Jangan berterima kasih padaku!" Kataku sambil menggelengkan kepalaku.
"Berterima kasihlah pada Sasuke" Lanjutku.
"Hehe... Dimana Sasuke?" Tanya Kak Nagato.
"Oh. Dia lagi di toilet umum" Jawabku.
"Souka"
"Ayo makanlah Kak! Kakak pasti laparkan?"
"Hm.. Baiklah"
-_-_-Setelah selesai makan-_-_-
"Um... Naru?"
"Ya?"
"Kau sekarang lebih senang bermain dengan mereka ya?" Kata Kakak.
"Mak-.." Kata-kataku terpotong.
"Tapi Kakak senang melihatmu bahagia. Kau diurus dengan baik oleh pacarmu, dan temanmu yang lainnya. Maaf... Maafkan Kakak karena tidak bisa membahagiakanmu, Naruto" Kata Kakak sambil menundukkan kepala.
"Nii-San jangan bicara seperti itu. Selama ini Naru bahagia bersama Nii-San. Maafin Naru kalo selama ini Naru jarang bersama Nii-San. Naru hanya-..." Lagi-lagi kata-kataku terpotong. Nii-San langsung memelukku.
"Naru... Teruslah hidup dengan senyum ya. Sasuke dan temanmu yang semuanya baik. Jadi, jangan kecewakan mereka ya, Naru?"
"Baiklah, Nii-San. Tunggu! Itu seperti kata-kata terakhir? Ja-jangan bicarakan itu lagi" Kataku sambil melepaskan pelukanku.
"Hum..." Kata Nii-San sambil memelukku kembali.
Tak lama kemudian, Sasuke datang.
"Wah... Kakak dan Adik yang sangat akrab. Hehe..." Kata Sasuke.
"Hehe... Um... Sasuke..." Kata Kakak sambil melepaskan pelukannya.
"Iya?"
"Tolong jaga Naru ya" Pinta Nii-San.
"Hum. Itu sudah menjadi kewajibanku sekarang" Jawab Sasuke.
"Baguslah. Ano... Aku pergi dulu ya. Terima kasih makanannya." Kata Nii-San.
#Setelah Nagato pergi#
"Memangnya Kakakmu itu mau pergi kemana?" Tanya Sasuke.
"Entahlah. Oiya! Aku mau menyusul Kakak ya"
"Mau apa?"
"Entahlah. Tapi ini kemauan 'hatiku'"
"Kalau begitu Aku ikut"
"Ayo!"
...............................................................
"NIII-SAAN!!" Teriakku.
"Nii-San dimana ya?"
"Naru! Coba lihat itu!" Kata Sasuke sambil menunjuk sesuatu.
"Ada apa dengan benang itu?"
"Itu kelihatannya emang benang. Tapi kalo dilihat dengan teliti, itu rambut." Jelas Sasuke.
"Iya benar itu rambut, dan warnanya merah. Apa jangan-jangan..." Kataku khawatir.
Aku berlari menuju tempat itu. Disini memang sepi. Dan setelah Aku sampai dimana rambut itu berada, ternyata itu Kakakku! Tapi, kenapa dibibirnya ada darah?
"Nii-San? Nii-San berkelahi?"
"Ti-tidak... Naru..." Kata Nii-San terbata bata.
"Lalu kenapa?"
"Itu tak penting Naru! Ayo kita bawa Kakakmu ke rumah sakit!" Kata Sasuke.
"Hum!" Kataku sambil mengeluarkan air mata.
°•°•°Konoha no Hospital°•°•°
-Ruang Tunggu-
"Nii-San..." Kataku sambil menangis.
Sasuke mengeluarkan HP dan menelpon Kakashi.
"Kakashi?" Kata Sasuke.
"Iya? Ada apa Sasuke?"
"Bisakah Kau ke rumah sakit konoha? Kakaknya Naru masuk rumah sakit"
"Loh? Emangnya Nagato sakit apa?" Kata Kakashi kaget.
"Penjelasannya nanti saja! Cepat kesini dan bantu Aku menghibur Naruto!"
"Baiklah!"
Telponpun dihentikan.
"Tenanglah Naru. Kakakmu pasti selamat. Tenanglah." Kata Sasuke menenangkanku, sambil memelukku.
"Hiks... Hiks..." Aku hanya bisa menangis dan membalas pelukan Sasuke.
Tak lama kemudian Kakashipun datang sambil menggendong Obito.
"Gimana keadaan Nagato?" Tanya Kakashi begitu tiba di rumah sakit.
"Belum ada pemberitahuan. Dokter masih melakukan tugasnya" Jawab Sasuke.
"Souka"
"Naru? Kaukah yang menangis?" Tanya Obito.
"Iya Obito" Jawab Sasuke.
"Naru, jangan menangis. Kakakmu akan baik-baik saja" Hibur Obito.
"Hiks... Hiks..."
"Lebih baik kita berdoa supaya Kakakmu selamat ya Naru" Kata Obito lagi.
"Obito benar Naru. Kita sebaiknya berdoa supaya Kakakmu sembuh" Kata Sasuke.
Beberapa menit kemudian, Dokterpun datang
"Kalian keluarganya Nagato?" Tanya Dokter pada kami.
"Iya" Jawab Dokter serempak.
"Maapkan kami. Tapi Nagato tidak terselamatkan" Kata Dokter, menyesal.
"Ba-bagaimana bisa? NIII-SAAN!! DOUSHITE?!" Teriakku. Air mataku semakin deras mengalir.
"Maapkan kami. Tapi sepertinya Nagato tidak pernah pergi berobat" Kata Dokter.
"Maksudnya? Nagato punya penyakit?" Tanya Kakashi.
"Nagato menyadap penyakit kanker jantung yang sudah mencapai stadium 4" Jelas Dokter.
"..." Semuanya terdiam terkecuali Naru yang terus saja menangis.
"Aku harus menemui Kakak" Kataku.
Aku langsung berlari menuju ruangan dimana Kakakku berada. Nii-San telah ditutupi oleh kain berwarna putih.
"Kakak... Hiks... Kenapa? Kenapa Kakak meninggalkanku?!"
"Naru! Biarkanlah Kakakmu pergi dengan tenang!" Kata Sasuke.
PLAKK!!
Aku menampar Sasuke.
"Kenapa Kau bisa berkata seperti itu huh?! Kau tidak mengerti perasaanku SA.SU.KE!!"
"Sekarang dengarkan Aku. Disini, bukan hanya Kau yang menderita. Obito, Dia kehilangan penglihatannya. Kakashi, Dia kehilangan Ibunya. Dan Aku.... Aku yang paling mengerti perasaanmu. Aku juga kehilangan Kakakku!"
"Te-teme..." Kataku tak percaya. Aku merasa tidak enak sudah mengatakan bahwa Sasuke tidak mengerti perasaanku.
"Maafkan Aku" Kataku sambil memeluk Sasuke.
"Tenanglah Naru. Sekarang Kau tidak sendirian. Ada Aku, Kakashi, dan juga Obito"
"Terima kasih Sasuke. Terima kasih semuanya"
---Pemakaman---
Setelah Nagato sudah dimakamkan.
Naruto's mind : "Nii-San, Aku masih ingat kata-kata terakhir Nii-San. Dan Aku... Aku akan menganggap itu sebagai janjiku padamu, Nii-San".
 
TO BE CONTINUED.

Mind to comment?
 Jump to Chapter :

Masker Berkacamata Chapter 3 | KakaObi | Naruto

Title : Masker Berkacamata.
Tokoh Utama : Obito Uchiha (Uke) dan Kakashi Hatake (Seme).
Pairing : KakaObi. (mungkin ada SasuNarunya :p )
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 3 -Cinta Selalu Kebetulan.-
Summery :
"Loh?! Gak pilih sendiri-sendiri?" Protes Hinata.
"Tidak nyonya."
"Hum! Merepotkan!" Gerutu Hinata.
...................................................
T
R
I
V
I
A
TRIVIA : Chapter ini adalah chapter bonus. Chapter ini juga chapter filler/flashback. Kira-kira 1 minggu kebelakang.
...................................................
*Author POV*
-Pagi Hari-
Kalian pasti tahukan, apa kegiatan Kakashi di pagi hari? Yup!! Sekolah. Hanya saja ada yang berbeda bagi Kakashi. Kakashi yang biasanya pergi sendirian, kini Kakashi pergi berdua dengan Obito, yang sekaligus pacarnya.
*Universitas Konoha*
"Nah, kali ini ada tugas buat kalian. Tetapi, akan dibagi menjadi beberapa kelompok" Kata seorang Dosen.
"Kenapa harus berkelompok Pak?" Kata seorang yang berambut ala nanas, Shikamaru Nara.
"Oh, itu. Saya memberikan tugas berkelompok supaya menambah kekompakan dan..." Kata-katanya sengaja dipotong.
"Dan apa?" Kata semua murid.
"Menjaga silaturahmi kalian" Kata Pak Dosen dengan riang gembira. Yeah! Hari ini Pak Dosen sedang alim :v
"Ck! Mendokusai!" Gerutu Shikamaru.
"Baiklah! Sekarang akan Bapak umumkan kelompoknya"
"Loh?! Gak pilih sendiri-sendiri?" Protes Hinata.
"Tidak nyonya."
"Hum! Merepotkan!" Gerutu Hinata.
"Kelompok tapir terdiri atas Sakura, Ino, dan Hinata. Kelompok singa terdiri atas Ten Ten, Rock Lee, dan Kurenai. Kelompok kucing terdiri atas Sasuke, Obito, dan Kakashi. Kelompok hiu terdiri atas Kisame, Guy, dan Zetsu. Kelompok ular terdiri atas Orochimaru, Konan, dan Kabuto. Kelompok anjing terdiri dari Kiba, Neji, dan Killer Bee. Dan kelompok terakhir kelompok tarantula dan kelompok yang kelebihan satu terdiri dari Tayuya, Gaara, Kankurou, dan Temari."
"Heee??!! Kenapa kelompokku diberi nama TAPIR?!" Protes Ino.
"Pertanyaan bagus! Temanya adalah mengamati hewan. Dan nama kelompok kalian adalah nama hewan yang harus kalian amati" Jelas Pak Dosen.
"Heee??!! Kenapa Gue harus ngamatin singa seh?!!" Teriak Kurenai histeris.
"Pokoknya Gue gak mau tahu!! Lo semua harus nyelesein tugasnya sampe minggu hareuuup!!" Tegas Pak Dosen yang tiba-tiba jadi aneh.
"Ba-Baik Pak!" Serempak semua murid.
-Bel pulang pun berkumandang-
*Perjalanan pulang*
"Untung kita kebagian kucing." Kata Kakashi.
"Hn. Untung saja tidak kebagian singa atau hiu." Sahut Sasuke.
"Ano... Ma-maaf. Sepertinya Aku tidak bisa membantu" Kata Obito dengan nada bicara yang kedengarannya menyesal.
"Tidak apa kok. Kami bisa mengerti. Iyakan Sas?" Hibur Kakashi.
"Iya"
"Kau dengarkan Obito?"
"A-arigatou gozaimasu"
"Sami-sami" Jawab Sasuke sambil tersenyun lebar.
"A-ano... Sepertinya kita bertiga tidak punya kucing ya?" Tanya Kakashi.
"Iya. Aku tidak punya kucing. Kalau Kau Obito?"
"Aku juga tidak punya"
"Kalau begitu, yang kebagian nyari kucing, kuserahkan padamu ya Sasuke" Suruh Kakashi.
"Na-naha bet aing?!" Tanya Sasuke dramatis.
"Aku kan harus menjaga Obito. Baybay" Kata Kakashi sambil melangkah pergi.
"Cih! Mendokusai! Sebaiknya Aku cari dimana ya?" Kata Sasuke sambil berpose berpikir.
"Hum! Mungkin kolong jembatan"
*Kolong Jembatan*
"Nyan~! Nyan~! Huft! Biasanya banyak kucing liar disini" Kata Sasuke yang sepertinya 'hampir' putus asa. Dan mungkin ada secercah cahaya buat Sasuke. Sasuke melihat ada se-ekor kucing berwarna hitam. Tapi... Tapi... Tapi... Tapi... Tapi... (Author ditabok reader) #plakk# Tapi kucing itu sedang dipeluk oleh seseorang. Tapi, akhirnya Sasuke memutuskan untuk menghampirinya.
"A-ano... Bolehkah aku pinjam kucingnya?" Tanya Sasuke pada orang yang sedang memeluk kucing.
"Anata wa... Dare?" Tanya orang tersebut.
"Nami abdi Sasuke Uchiha. Anata?"
"Naruto Uzumaki"
"Jadi, apa Aku boleh meminjam kucingmu?"
"Tidak boleh! Neko-ku tidak akan Aku pinjamkan padamu!"
Sasuke kelihatan kebingungan. Tapi, tiba-tiba lampu terang benderang muncul diatas kepala Sasuke.
"1...2..."
"Apa-apaan Kau?"
"3!" Yup! Sasuke merebut kucing yang malang itu dari Naruto. Dan tentu saja Naruto tidak menerima semua itu. Saat Naruto mau merebut kembali kucingnya, Sasuke keburu lari. Tapi eh tapi lagi, Naruto mengejar Sasuke.
"Sial!" Gerutu Sasuke.
"Aku kira si pirang itu larinya lamban. Tak Kusangka! Ternyata dia mempunyai stamina kuda!" Lanjut Sasuke.
"Hei Kau Teme!! Kembalikan neko-ku!" Teriak Naruto.
"Apa-apaan Kau memanggilku Teme? Dasar Dobe!" Balas Sasuke yang ternyata tidak mau kalah 'WORD WAR'.
"Kau yang apa-apaan!! Kenapa kau menculik neko-ku Teme?!"
"Sial! Aku dalam posisi salah" Desah Sasuke.
|||Dilain Tempat|||
*Kakashi's Home*
"Obito, kita sudah sampai di rumahku" Kata Kakashi.
"Souka"
Kakashipun memasuki rumah.
>>>Ruang Tamu<<<
Kakashi membantu duduk Obito.
"Obito, Kau mau minum apa?" Tanya Kakashi.
"Air putih saja" Jawab Obito.
"Baiklah"
Kakashipun pergi ke dapur untuk mengambil air minum.
"TEMEEEE!!! KEMBALIKAN NEKO-KU!!!"
"TIDAK MAU!!"
"Suara berisik apa itu?" Gumam Obito.
"Dasar Kau!!" Teriak Naruto lagi.
Sasukepun langsung masuk ke rumah Kakashi. Dan Narutopun ikut masuk kedalam rumah.
"Oy!! Aku dapat kucingnya!!" Teriak Sasuke di ruang tamu.
"Ba-baguslah Sasuke" Kata Obito.
"Sialan K-" Omongan Naruto terpotong.
"Obito-nii?! Ini rumahmu ya?" Lanjut Naruto.
"Bukan. Ini rumah Kakashi" Jawab Obito.
"Ja-jadi ini rumah Kakashi-nii? Wah... Besar sekali" Kata Naruto sambil melihat kiri, kanan, depan, atas dan bawahnya.
"Oiya!! Mana si pantat ayam?" Tanya Naruto.
"Pantat ayam? Siapa dia?" Tanya Obito heran.
"Itu loh. Namanya um... ano... hn... Sa... Uke.... Aku lupa lagi" Kata Naruto sambil mewek.
"Oh. Maksudmu Sasuke?"
"Iya! Dimana dia? Dia tadi menculik kucingku yang malang"
"Begini Naru-kun. Kami diberi tugas. Dan tugas kami mengamati kucing. Karena kami bertiga tidak punya kucing, jadinya Kakashi memerintahkan Sasuke untuk mencari kucing." Jelas Obito.
"Oh.... Jadi begitu ya. Kenapa dia tidak bilang dulu padaku"
"Jadi Naru, apa boleh kami meminjam kucingmu?" Pinta Obito.
"Kalo Obito-nii yang pinjam sih... Gak papa. Hehe" Jawab Naru sambil nyengir khasnya.
"Arigato"
Tak lama kemudian, Kakashipun datang dengan membawa segelas air putih.
"Loh? Naru? Kenapa Kau bisa tahu rumahku?" Tanya Kakashi heran.
"I-itu..."
"Ahaha... Sudahlah. Silahkan duduk" Kata Kakashi.
"Tidak mau"
"Kenapa?"
"Bajukukan kotor. Aku tidak enak." Jawab Naru.
"Sebaiknya Aku pulang" Lanjut Naruto.
"Ja-jangan pulang Naru. Temani Aku disini ya?" Pinta Obito.
"Ya Naru! Kalau Kau merasa tidak enak dengan pakaianmu, sebaiknya Kau mandi dulu. Nanti Aku siapkan bajunya" Kata Kakashi.
"Baju?! Tapi pakaian Kakashi-nii itukan besar-besar" Kata Naruto.
"Aku punya beberapa yang cocok buatmu. Cepatlah! Mandi dulu sana!" Perintah Kakashi.
"Baiklah"
*Kamar Mandi*
Setelah memasuki kamar mandi, Naruto langsung membuka semua pakaiannya. Tapi naas! Naruto tidak sadar bahwa ada Sasuke yang lagi ngumpet disana.
"Um... Kalo bathub, Nanti Aku ketiduran. Kalo shower, Gimana pakenya?" Gumam Naru kebingungan.
"Bismillah ajalah. Aku pake shower."
"Tekan yang mana ya? Ah! Yang ini!"
Sasuke yang melihat perkara tersebut, memberanikan diri untuk mendekati Naru, yang mau menekan tombol 'hot'.
"Jangan tekan tombol yang itu bodoh!" Kata Sasuke.
Naru hanya bisa bengong. Dan Naru perlu 5 detik untuk mencerna situasi.
1...2...3...4...5!
"KYAAAAA!!!!! TEME MESUM!!" Teriak Naru yang langsung menutupi 'organ intinmnya'.
"Aku disini sedang ngumpet bodoh!" Bela Sasuke.
" Bohong!" Kata Naru yang langsung melangkah keluar. Tapi sayang, Naru terpeleset. Alhasil, Naru terkapar dilantai dan 'organ intimnya' yang malang itu tidak tertutupi lagi oleh tangannya, dan terpampang jelas dihadapan Sasuke.
"AAAAA!!! DASAR IDIOT!!" Teriak Sasuke yang hidungnya sudah mimisan.
"Sial!! Tubuhnya kenapa begitu menggoda? Kenapa wajahnya imut?" Sasuke berperang batin.
"Aku mau keluar!" Kata Sasuke.
"Itu sudah seharusnya bodoh!" Teriak Naru.
"Kau yang bodoh!" Kata Sasuke yang langsung keluar kamar mandi, dan menutup pintu dengan keras.
Narupun berusaha untuk bangkit dengan sekuat tenaga (Ganbatte Naru!!) #Plakk#
°°°Setelah selesai mandi°°°
Setelah selesai mandi, tidak diragukan lagi! Naruto keluar dari kamar mandi.
"Eh? Teme? Kenapa Kau masih disini hm?" Tanya Naru dengan nada yang polos.
"Tidak. Aku hanya..."
"Hanya apa?"
"Um..."
"Sudahlah! Aku mau ganti baju dulu!"
"Baiklah"
Saat Naruto melangkah pergi, tiba-tiba Sasuke menarik lengan Naruto.
" Ada apa Teme?" Tanya Naru heran.
"A-Ai..."
"Ai?"
"Aishiteru, Naru!" Lanjut Sasuke dengan semburat merah dipipinya.
"Hah?! Kau bicara apa sih? Kitakan baru kenal!" Kata Naru yang juga dipipinya ada semburat merah.
"Aku juga tidak tahu. Tapi, pas tadi Aku melihat wajahmu dengan seksama, ternyata Kau manis" Jelas Sasuke.
"A-apa?! Jadi Kau mencintaiku karena wajahku?! Ma-maap ya!! Aku tidak suka orang yang seperti itu!!" Kata Naruto.
" Tapi Naru! Kitakan bisa lebih dekat lagi. Aku mohon"
"Baiklah. Tidak ada salahnya mencoba" Jawab Naruto.
Tanpa Ba Bi Bu, Sasuke langsung memeluk Naruto.
"Arigato."
"Hum. Tu-tunggu dulu!" Naruto langsung mendorong Sasuke.
" Aku ini gelandangan. Kau tidak malu?" Tanya Naruto.
"Untuk apa Aku malu?"
"Buktikan!" Tuntut Naruto.
"Kau mau bukti?" Tanya Sasuke yang disertai seringai mesum.
"Iya!"
Sasuke langsung mencium bibir Naruto dengan lembut. Naruto hanya terdiam.
"Bagaimana? Apa sekarang Kau percaya?" Tanya Sasuke.
"Um" Jawab Naruto sambil menganggukan kepalanya.
"Err... Aku mau ganti baju dulu ya!" Kata Naruto yang langsung pergi.
°^°^°Kamar Kakashi°^°^°
"Naru, ini bajunya" Kata Kakashi sembari menyodorkan baju.
"Terima kasih, Kakashi-nii. Etto! Apakah Kakashi-nii bisa keluar?" Pinta Naruto.
"Kau malu ya? Kitakan sesama cowok"
"Ta-tapi..."
"Hah... Aku mengerti" Kata Kakashi yang langsung keluar kamar.
~¢~Ruang Tamu~¢~
"Sasuke, apa yang Kau lakukan pada Naru tadi pas di kamar mandi? Kok kalian berdua berteriak?" Tanya Obito pada Sasuke.
"Tidak. Tidak terjadi apa-apa kok" Jawab Sasuke.
"Oh."
"Hehe... Padahal banyak sekali yang terjadi" Kata Sasuke dalam hati.
"HAHAHAHAHA!!!!" Sasuke tertawa keras.
"Sepertinya Sasuke sudah gila" Pikir Obito.

To Be Continued.

Mind to comment?
 Jump to Chapter :

Masker Berkacamata Chapter 2 | KakaObi | Naruto

Title : Masker Berkacamata.
Tokoh Utama : Obito Uchiha (Uke) dan Kakashi Hatake (Seme).
Pairing : KakaObi. (mungkin ada SasuNarunya :p )
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 2 -Perasaan yang Sama-
Summery :
"Kalau begitu, Aku yang akan jadi tongkatmu, Obito"
"Ka-kakashi..."
...................................................
*Obito POV*
Hari ini hari minggu. Hah... Setidaknya Aku bisa beristirahat di rumah, dan tidak mendengar hinaan dari orang-orang. Bukannya Aku membenci mereka. Hanya saja Aku bosan mendengar celotehan mereka.
"Obito, waktunya makan" Suruh Ibu dengan lembut.
"Baik Bu!"
*Ruang Makan*
-Setelah selesai makan-
"Obito, bagaimana hari pertama di sekolah barumu?" Tanya Ayah.
"Lancar Ayah"
"Apa tidak ada yang mengganggumu?"
"Ti-tidak Ayah" Jawabku. Tentu saja itu bohong.
"Benarkah? Kalau kau sudah merasa tidak nyaman sekolah disana, bilang ya!"
"Iya Ayah. Mereka sangat baik kok. Apalagi Ka-..." Kata-kataku terpotong. Aku tidak tahu kenapa Aku mengeluarkan kata "Kakashi". Walaupun Aku tidak bisa melihatnya, tapi Aku yakin kalau dipipiku ada.......... semburat merah.
"Ka apa?" Tanya Ayah penasaran.
"Ka... um.... Ka-Kakashi" Jawabku sambil menutupkan mataku.
"Kakashi? Apa dia yang menemanimu kemarin?"
"I-iya Ayah"
"Tapi, kelihatannya Kakashi bukan orang yang baik" Jelas Ayah.
"A-apa itu benar? Kenapa Ayah bisa yakin?" Tanyaku penasaran.
"Ayah lihat... Sebelah matanya ada bekas luka. Ayah rasa, dia suka berkelahi, dan kelihatannya punya banyak musuh"
"A-aku tidak percaya!! Kakashi itu orang baik!!" Kataku sambil berteriak dan sambil menggebrak meja makan.
"Uh.. Ma-maaf Ayah" Kataku lagi sambil menundukan kepala.
"O... Bi... To" Gumam Ayah, pelan.
Tak lama kemudian setelah itu.
"Obito~~!!" Kata seseorang diluar rumah.
"Iya sebentar" Kata Ibu.
"Ti-tidak mungkin! I-itu... Kakashi" Gumamku.
Ibupun membuka pintu.
"Ah, temannya Obito ya?" Tanya Ibu.
"Iya Tante! Namaku Kakashi" Jawab Kakashi sambil tersenyum.
"Silahkan masuk!"
"Oke!"
Sambil menggiring Kakashi ke ruang tamu, Ibu bercerita tentangku.
"Kakashi-kun, duduk dulu disini ya! Tante mau mengantar Obito untuk kesini" Suruh Ibu.
"Baik Tante" Turut Kakashi.
------------------------------
"Obito, itu ada temanmu. Mari Ibu antar. Dia menunggumu di ruang tamu" Jelas Ibu.
"Ba-baik Ibu. Tolong bantu Aku ya"
*Ruang Tamu*
Setelah sampai di ruang tamu, Akupun duduk.
"A-ano Kakashi. Ada perlu apa kesini?" Tanyaku.
"Hum....... Untuk apa ya? Sebenarnya, Aku ingin mengajakmu bermain"
"Be-bermain? Ta-tapi Aku..." Omonganku terpotong Kakashi.
"Aku mohon Obito. Ada sesuatu yang ingin Aku bicarakan padamu. Dan tidak mungkin Aku mengatakannya disini" Jelas Kakashu panjang kali lebar.
"Um... Nanti Aku malah merepotkanmu. Akukan tidak bisa melihat"
"Hum... Maaf sebelumnya Obito. Apa kau tidak dibelikan tongkat?" Tanya Kakashi.
"Itu... Waktu itu Aku pernah memakai tongkat. Tapi, orang-orang pada jahil, sampai-sampai tongkatku dipatahkan, bahkan dibuang" Jawabku.
"Kalau begitu, Aku yang akan jadi tongkatmu, Obito"
"Ka-kakashi..."
"Nah sekarang. Ijin dulu pada ortumu"
Ibuku yang ternyata dari tadi ada disebelahku, mendengarkan percakapan kami.
"Ibu mengijinkanmu, Obito" Kata Ibu mengijinkan.
"Be-Benarkah Ibu?"
"Iya Obito. Sekali kali Kau itu perlu bermain kan? Ayolah Obito! Jangan munafik begitu"
"A-arigatou na, Kaa-san" Kataku sambil tersenyum.
"Nah Obito, naiklah ke punggungku!"
"Ka-kau... Ma-mau... Menggendongku?" Tanyaku sambil terkaget kaget senang.
"Iya. Memangnya kenapa?"
"Ti-tidak"
Akupun naik kepunggung Kakashi. Gendongan Kakashi ternyata terasa nyaman dan hangat.
"Kami berangkat"
"Hati-hati ya!" Kata Ibu sambil melambai-lambaikan tisu (?).
*Taman*
Setelah sampai ditempat tujuan, Kakashi membantuku duduk.
"Kakashi, kita dimana?" Tanyaku.
"Kita di taman" Jawabnya.
"Souka"
"Uhm... Obito..."
"Iya? Oiya! Katanya kamu ingin membicarakan sesuatu. Apa itu?" Tanyaku penasaran.
"Ah.... itu ya. Se-sebenarnya..."
"Sebenarnya apa?"
"Um... I-itu... A-aku.... Sebenarnya Aku... Aku menyukaimu. Aku mencintaimu Obito!" Kata Kakashi to the point.
"A-apa?! A-aku tidak salah dengar kan?!" Tanyaku tudak percaya.
"Tidak Obito. Kau tidak salah dengar. Aku mencintaimu" Jelas Kakashi.
"Kakashi, sekarang kau berada di sebelah mana?"
"Eh??"
"Cepatlah!"
"Te-tepat didepanmu. Mem-" Perkataan Kakashi terpotong, karena Aku langsung memeluknya erat.
"Aku juga mencintaimu, Kakashi" Kataku sambil tersenyum.
Tak kusangka! Ternyata Kakashi membalas pelukanku.
"Obito"
"Hum?"
"Sekarang, Aku adalah tubuhmu yang kedua"
"Terima kasih, Kakashi"
CUP!
Kakashi mencium keningku. Ciumannya sukses membuatku blusshing.
"Kakashi! Ja-jangan disini!"
"Kenapa? Kau malu?"
"I-itu..."
"Haha..."
"Kau ternyata menyebalkan, Kashi-Baka!"
"Kashi-Baka? Aku anggap itu sebagai panggilan sayangmu padaku. Oiya Obito! Kau mau menemani sahabatku?" Ajak Kakashi.
"Sa-sahabatmu? Boleh"
"Baiklah. Ayo!" Kata Kakashi yang langsung menggendongku lagi.
Kamipun berangkat menuju rumah sahabat Kakashi.
*Kolong Jembatan*
"Nah! Kita sampai!"
"Oyah? Aku tidak yakin. Telingaku tidak rusakan? Aku mendengar kendaraan bermotor didekatku. Aku tidak yakin kalau ini di halaman rumah" Kataku tak percaya.
"Asal kau tahu Obito. Sahabatku tidak punya rumah" Jelas Kakashi.
"Be-begitu ya. Berarti dengan kata lain sahabatmu itu adalah..."
"Ya! Dia seorang anak jalanan"
Tak lama kemudian...
"Kakashi-nii!" Kata seseorang.
"Oy! Naruto!"
"Ja-jadi namanya Naruto"
"Iya"
Aku mendengar suara kaki yang mendekat. Biar Aku tebak! Itu pasti Naruto.
"Kakashi-nii, siapa dia?" Tanya Naruto.
"Oh. Dia pacarku. Namanya Obito Uchiha."
"Oh. Uchiha-san, namaku Naruto Uzumaki. Yoroshiku" Kata Naruto. Dan Aku tidak tahu bahwa dia...
"U-uchiha-san? Kenapa Kau tidak membalas jabat tanganku?" Tanya Naruto heran.
"Un... Naru, O-Obito..." Perkataan Kakashi terpotong Obito.
"Tidak bisa melihat"
"Go-gomen, Uchiha-san" Kata Naruto. Nada bicara yang tadinya ceria, kini terdengar seperti menyesal.
"Tidak apa kok, Naru. Dan panggil Aku Obito ya?"
"Ba-baik, Obito-nii"
"Haha... Sepertinya Naruku temannya bertambah ya" Kata seseorang. Terdengarnya sih, dia seorang pria.
"Na-nagato-nii? Sejak kapan ada dibelakangku?" Kata Naruto kaget.
"Barusan. Um... Kakashi, dia siapa?"
"Obito Uchiha"
"Oh. Aku Nagato Uzumaki. Yoroshiku, Obito-kun"
"Yoroshiku ne, Nagato-nii"
...................................................
Ternyata, teman Kashi-Baka banyak ya. Kataku dalam hati.
 
To Be Continued.

Mind to comment?
Jump to Chapter :

Friday 22 May 2015

Masker Berkacamata Chapter 1 | KakaObi | Naruto

Title : Masker Berkacamata.
Tokoh Utama : Obito Uchiha (Uke) dan Kakashi Hatake (Seme).
Pairing : KakaObi. (mungkin ada SasuNarunya :p )
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 1 -Dibalik Kacamata-
Summery :
"Maaf, Aku tidak tahu bahwa kau..."
"Tidak apa kok"
...................................................
*Kakashi POV*
Pagi itu, Aku memulai kegiatan biasaku, mandi untuk pergi ke sekolah. Oh iya! Namaku Kakashi Hatake. Umurku 19 tahun. Kata orang sih, Aku ini tampan, pintar, dan berpenampilan menarik. Hobbyku sedikit aneh, yang bisa dibilang mainstream. Dan Aku selalu memakai masker. Sebenarnya, Aku berasal dari keluarga yang serba berkecukupan. Ayahku seorang pengusaha sukses, dan Ibuku, dia sudah meninggal saat beliau berhasil melahirkanku.
"Bi! Bibi! Tolong siapkan bekal untukku ke sekolah ya Bi!" Teriakku dari kamar yang sedang memakai seragam sekolah.
"Baik Tuan".
Setelah semua siap, Aku bergegas untuk pergi ke sekolah.
*Universitas Konoha*
Setelah memarkirkan mobilku, biasanya Aku tidak langsung ke kelas. Biasanya Aku berkumpul dulu dengan teman temanku di kantin.
*Kantin*
"Oy Kakashi! Tumben kamu datang pagi pagi begini." Ejek salah satu temanku yang berwajah ikan hiu, Kisame Hoshigaki.
"Haha... Mungkin hanya kebetulan" jawabku asal.
"Sudahlah! Masalah begini saja dipermasalahkan" kata Shisui yang tiba tiba ada di belakangku.
"Eh! Katanya ada murid baru loh!" Kata Konan.
"Siapa namanya? Dari keluarga apa dia?" tanya Guy.
"Namanya Uchiha Obito, dia dati keluarga yang sama denganku" Samber Shisui.
"Wah wah!! Sepertinya populasi Uchiha itu banyak ya!" Ejek Orochimaru. Tak lama kemudian, bel masukpun berkumandang.
*Kelas*
Setelah sang Dosen memasuki ruang kelas, terlihat dibelakangnya ada seorang pemuda yang memakai kacamata oranye.
"Ohayou gozaimasu minna!! Kita kedatangan murid baruuuu~~!!" Kata sang Dosen yang bersenandung tak jelas, namanya Iruka.
"Nah sekarang, ayo perkenalkan dirimu!" Suruh sang Dosen.
"Hallo semuanya! Namaku Obito Uchiha. Yoroshiku" Kata Obito sambil tersenyum. Dan senyumannya membuatku........................ BLUSSHING.
"Mari! Saya antarkan kamu ke bangku" Kata Iruka sambil menemani... Oh bukan! Lebih tepatnya menggiring Obito menuju tempat duduknya.
"Oey kau murid bau! eh! Baru! Manja banget sih! Pake dianterin segala" ejek Sakura. Tapi, yang kulihat hanyalah senyuman tulus dari Obito. Amarahnya tidak terpancar sama sekali dari matanya. Aku dibuat kagum olehnya.
Setelah bel pulang berbunyi, Aku tidak langsung keluar kelas. Dikelas, hanya ada Aku dan Obito berdua.
"Hei" sapaku pada Obito sambil mendekatinya.
"Hallo" balasnya.
"Kau tidak langsung pulang?" tanyaku penasaran.
"Aku sedang menunggu Ayah menjemputku"
"Kau menunggu di kelas? Kenapa bukan di gerbang?"
"Aku tidak bisa berjalan ke gerbang"
"Hah dasar!! Kau itu manja" Ejekku.
Dan lagi-lagi, Obito hanya tersenyum.
"Um... Namamu siapa?" Tanya Obito.
"Kakashi. Kakashi Hatake."
"Ah Hatake-San. Terima kasih telah menemaniku disini" Kata Obito sambil tersenyum.
"Hn." Aku terus melihat matanya. Dan cukup mengejutkan! Pandangannya kosong. Aku mencoba mengibaskan lenganku tepat di depan wajahnya. Dan Aku cukup terkejut! Ternyata Obito tidak bisa melihat.
"O-Obito! Kau.... Kau tidak bisa melihat?"
"I-iya. Aku tidak bisa melihat" jawabnya sambil tersenyum.
"Maaf. Aku tidak tahu bahwa kau..."
"Tidak apa kok".
Aku diam seribu bahasa sambil melongo. Aku tak habis pikir. Ternyata... Obito itu tidak bisa melihat.
Tak lama kemudian, Ayah Obitopun datang menjemput Obito. Kulihat wajahnya. Obito lagi-lagi tersenyum.
"Ayo Obito! Kita pulang!"
"Baik Ayah!" Obitopun melangkah pergi, sambil dibantu Ayahnya.
"Ah Obito! Aku suka senyumu!" Kataku terang terangan.
"Te-terima kasih, Hatake-San"
"Panggil saja Kakashi. Kita sekarang berteman."
Yah! Berteman! Dan itulah langkah awalku untuk mendapatkan Obito.
*Perjalanan Pulang*
Aku tidak langsung pulang ke rumah. Aku biasanya pergi berkunjung ke kolong jembatan untuk menemui seorang anak jalanan. Hello?! Apa kau masih ingat bekal yang kubawa?! Haha... Sebenarnya bekalku itu berperan cukup penting dicerita ini.
*Kolong Jembatan*
Aku melihat dia. Dia yang sedang duduk didekat pot bunga. Dia berambut pirang, berkulit tan, bermata selaut biru, dan dia laki-laki. Tapi, meskipun dia laki-laki, dia itu imut.
"Hei Naruto!" Teriakku. Ya! Namanya Naruto Uzumaki.
"Hallo Kakashi-nii" Balasnya sambil tersenyum.
"Ini. Kau belum makankan?" Tanyaku sambil memberikan bekal makan siangku.
"A-arigatou" Katanya sambil menerima bekalku, dan memakannya.
"A-ano Kakashi-nii. Apa Kakashi-nii tidak malu berteman denganku?" Tanyanya.
"Kenapa Aku harus malu? Ayolah Naru! Kita berteman sudah 5 tahun lamanya" Jawabku sambil tersenyum.
"Kakashi-nii itukan orang kaya. Sedangkan Aku ini hanya seorang gelandangan" Katanya sambil menundukan kepalanya.
"Kau jangan berpikiran seperti itu. Aku ini gak pilih pilih teman kok. Lagian..." Kataku.
"Lagian apa?"
"Kau itu..."
"Aku kenapa?" Tanyanya penasaran.
"Imut"
"..."
"Naru?"
1...2...3
"KYAAAA!!!!! KE-KENAPA KAKASHI-NII BILANG BEGITU?" Teriaknya sambil menatapku horror, dan sukses membuatku menutup telingaku rapat-rapat.
"Haha... Sudahlah. Kau lambat juga ya berpikirnya" Ejekku.
"Hum!! Kakashi-nii berwajah mesum!"
"Aku ini emang mesum, idiot!"
"Berhenti mengejekku!!"
"Ah sudahlah!! Eh Naru!! Aku punya teman baru loh!! Namanya Obito Uchiha." Kataku sambil tersenyum girang.
"Selamat ya!"
"Eh?? Kenapa ngucapin selamat??"
"Hehe... Entahlah"
"Hah... Dasar bodoh"
"Huweee~~~ Aku bilangin Nagato-nii loh!! Huweee~~~" Rengeknya. Yah... Itulah Naruto. Walaupun usianya sudah 17 tahun, tapi dia itu kayak anak kecil.
"Ja-jangan dong. Um Naru, Aku pulang dulu ya!"
"Baiklah. Hati-hati dijalan ya!"
"Hah Kau ini! Sipatnya cepat berubah ya".
"Sabodo teuing!"
Akupun pulang. Sambil menatap langit, Aku tersenyum. Aku bersyukur telah diberi hidup yang penuh warna. Arigatou na, Kami-Sama.

TO BE CONTINUED.

Mind to comment?
Jump to Chapter :