Saturday 23 May 2015

Masker Berkacamata Chapter 2 | KakaObi | Naruto

Title : Masker Berkacamata.
Tokoh Utama : Obito Uchiha (Uke) dan Kakashi Hatake (Seme).
Pairing : KakaObi. (mungkin ada SasuNarunya :p )
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 2 -Perasaan yang Sama-
Summery :
"Kalau begitu, Aku yang akan jadi tongkatmu, Obito"
"Ka-kakashi..."
...................................................
*Obito POV*
Hari ini hari minggu. Hah... Setidaknya Aku bisa beristirahat di rumah, dan tidak mendengar hinaan dari orang-orang. Bukannya Aku membenci mereka. Hanya saja Aku bosan mendengar celotehan mereka.
"Obito, waktunya makan" Suruh Ibu dengan lembut.
"Baik Bu!"
*Ruang Makan*
-Setelah selesai makan-
"Obito, bagaimana hari pertama di sekolah barumu?" Tanya Ayah.
"Lancar Ayah"
"Apa tidak ada yang mengganggumu?"
"Ti-tidak Ayah" Jawabku. Tentu saja itu bohong.
"Benarkah? Kalau kau sudah merasa tidak nyaman sekolah disana, bilang ya!"
"Iya Ayah. Mereka sangat baik kok. Apalagi Ka-..." Kata-kataku terpotong. Aku tidak tahu kenapa Aku mengeluarkan kata "Kakashi". Walaupun Aku tidak bisa melihatnya, tapi Aku yakin kalau dipipiku ada.......... semburat merah.
"Ka apa?" Tanya Ayah penasaran.
"Ka... um.... Ka-Kakashi" Jawabku sambil menutupkan mataku.
"Kakashi? Apa dia yang menemanimu kemarin?"
"I-iya Ayah"
"Tapi, kelihatannya Kakashi bukan orang yang baik" Jelas Ayah.
"A-apa itu benar? Kenapa Ayah bisa yakin?" Tanyaku penasaran.
"Ayah lihat... Sebelah matanya ada bekas luka. Ayah rasa, dia suka berkelahi, dan kelihatannya punya banyak musuh"
"A-aku tidak percaya!! Kakashi itu orang baik!!" Kataku sambil berteriak dan sambil menggebrak meja makan.
"Uh.. Ma-maaf Ayah" Kataku lagi sambil menundukan kepala.
"O... Bi... To" Gumam Ayah, pelan.
Tak lama kemudian setelah itu.
"Obito~~!!" Kata seseorang diluar rumah.
"Iya sebentar" Kata Ibu.
"Ti-tidak mungkin! I-itu... Kakashi" Gumamku.
Ibupun membuka pintu.
"Ah, temannya Obito ya?" Tanya Ibu.
"Iya Tante! Namaku Kakashi" Jawab Kakashi sambil tersenyum.
"Silahkan masuk!"
"Oke!"
Sambil menggiring Kakashi ke ruang tamu, Ibu bercerita tentangku.
"Kakashi-kun, duduk dulu disini ya! Tante mau mengantar Obito untuk kesini" Suruh Ibu.
"Baik Tante" Turut Kakashi.
------------------------------
"Obito, itu ada temanmu. Mari Ibu antar. Dia menunggumu di ruang tamu" Jelas Ibu.
"Ba-baik Ibu. Tolong bantu Aku ya"
*Ruang Tamu*
Setelah sampai di ruang tamu, Akupun duduk.
"A-ano Kakashi. Ada perlu apa kesini?" Tanyaku.
"Hum....... Untuk apa ya? Sebenarnya, Aku ingin mengajakmu bermain"
"Be-bermain? Ta-tapi Aku..." Omonganku terpotong Kakashi.
"Aku mohon Obito. Ada sesuatu yang ingin Aku bicarakan padamu. Dan tidak mungkin Aku mengatakannya disini" Jelas Kakashu panjang kali lebar.
"Um... Nanti Aku malah merepotkanmu. Akukan tidak bisa melihat"
"Hum... Maaf sebelumnya Obito. Apa kau tidak dibelikan tongkat?" Tanya Kakashi.
"Itu... Waktu itu Aku pernah memakai tongkat. Tapi, orang-orang pada jahil, sampai-sampai tongkatku dipatahkan, bahkan dibuang" Jawabku.
"Kalau begitu, Aku yang akan jadi tongkatmu, Obito"
"Ka-kakashi..."
"Nah sekarang. Ijin dulu pada ortumu"
Ibuku yang ternyata dari tadi ada disebelahku, mendengarkan percakapan kami.
"Ibu mengijinkanmu, Obito" Kata Ibu mengijinkan.
"Be-Benarkah Ibu?"
"Iya Obito. Sekali kali Kau itu perlu bermain kan? Ayolah Obito! Jangan munafik begitu"
"A-arigatou na, Kaa-san" Kataku sambil tersenyum.
"Nah Obito, naiklah ke punggungku!"
"Ka-kau... Ma-mau... Menggendongku?" Tanyaku sambil terkaget kaget senang.
"Iya. Memangnya kenapa?"
"Ti-tidak"
Akupun naik kepunggung Kakashi. Gendongan Kakashi ternyata terasa nyaman dan hangat.
"Kami berangkat"
"Hati-hati ya!" Kata Ibu sambil melambai-lambaikan tisu (?).
*Taman*
Setelah sampai ditempat tujuan, Kakashi membantuku duduk.
"Kakashi, kita dimana?" Tanyaku.
"Kita di taman" Jawabnya.
"Souka"
"Uhm... Obito..."
"Iya? Oiya! Katanya kamu ingin membicarakan sesuatu. Apa itu?" Tanyaku penasaran.
"Ah.... itu ya. Se-sebenarnya..."
"Sebenarnya apa?"
"Um... I-itu... A-aku.... Sebenarnya Aku... Aku menyukaimu. Aku mencintaimu Obito!" Kata Kakashi to the point.
"A-apa?! A-aku tidak salah dengar kan?!" Tanyaku tudak percaya.
"Tidak Obito. Kau tidak salah dengar. Aku mencintaimu" Jelas Kakashi.
"Kakashi, sekarang kau berada di sebelah mana?"
"Eh??"
"Cepatlah!"
"Te-tepat didepanmu. Mem-" Perkataan Kakashi terpotong, karena Aku langsung memeluknya erat.
"Aku juga mencintaimu, Kakashi" Kataku sambil tersenyum.
Tak kusangka! Ternyata Kakashi membalas pelukanku.
"Obito"
"Hum?"
"Sekarang, Aku adalah tubuhmu yang kedua"
"Terima kasih, Kakashi"
CUP!
Kakashi mencium keningku. Ciumannya sukses membuatku blusshing.
"Kakashi! Ja-jangan disini!"
"Kenapa? Kau malu?"
"I-itu..."
"Haha..."
"Kau ternyata menyebalkan, Kashi-Baka!"
"Kashi-Baka? Aku anggap itu sebagai panggilan sayangmu padaku. Oiya Obito! Kau mau menemani sahabatku?" Ajak Kakashi.
"Sa-sahabatmu? Boleh"
"Baiklah. Ayo!" Kata Kakashi yang langsung menggendongku lagi.
Kamipun berangkat menuju rumah sahabat Kakashi.
*Kolong Jembatan*
"Nah! Kita sampai!"
"Oyah? Aku tidak yakin. Telingaku tidak rusakan? Aku mendengar kendaraan bermotor didekatku. Aku tidak yakin kalau ini di halaman rumah" Kataku tak percaya.
"Asal kau tahu Obito. Sahabatku tidak punya rumah" Jelas Kakashi.
"Be-begitu ya. Berarti dengan kata lain sahabatmu itu adalah..."
"Ya! Dia seorang anak jalanan"
Tak lama kemudian...
"Kakashi-nii!" Kata seseorang.
"Oy! Naruto!"
"Ja-jadi namanya Naruto"
"Iya"
Aku mendengar suara kaki yang mendekat. Biar Aku tebak! Itu pasti Naruto.
"Kakashi-nii, siapa dia?" Tanya Naruto.
"Oh. Dia pacarku. Namanya Obito Uchiha."
"Oh. Uchiha-san, namaku Naruto Uzumaki. Yoroshiku" Kata Naruto. Dan Aku tidak tahu bahwa dia...
"U-uchiha-san? Kenapa Kau tidak membalas jabat tanganku?" Tanya Naruto heran.
"Un... Naru, O-Obito..." Perkataan Kakashi terpotong Obito.
"Tidak bisa melihat"
"Go-gomen, Uchiha-san" Kata Naruto. Nada bicara yang tadinya ceria, kini terdengar seperti menyesal.
"Tidak apa kok, Naru. Dan panggil Aku Obito ya?"
"Ba-baik, Obito-nii"
"Haha... Sepertinya Naruku temannya bertambah ya" Kata seseorang. Terdengarnya sih, dia seorang pria.
"Na-nagato-nii? Sejak kapan ada dibelakangku?" Kata Naruto kaget.
"Barusan. Um... Kakashi, dia siapa?"
"Obito Uchiha"
"Oh. Aku Nagato Uzumaki. Yoroshiku, Obito-kun"
"Yoroshiku ne, Nagato-nii"
...................................................
Ternyata, teman Kashi-Baka banyak ya. Kataku dalam hati.
 
To Be Continued.

Mind to comment?
Jump to Chapter :

No comments:

Post a Comment