Tuesday 2 June 2015

Masker Berkacamata Chapter 5 [END] | KakaObi | Naruto

Title : Masker Berkacamata.
Tokoh Utama : Obito Uchiha (Uke) dan Kakashi Hatake (Seme).
Pairing : KakaObi. (mungkin ada SasuNarunya :p )
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 5 [END] -Belajar Merelakan-
Summery :
"Obito rambutmu rontok"
"A-ano... Itukan hal yang wajar. Sudahlah! Ayo masuk!" Ajak Obito.
...................................................
*Author POV*
3 tahun kemudian. Kakashi dan teman-temannya lulus dari universitas. Kakashi bekerja sebagai manager ayahnya, dan Sasuke menggantikan Ayahnya sebagai atasan perusahaan Ayahnya, karena Ayah Sasuke meninggal. Bagaimana dengan para uke? Naruto sepertinya lebih beruntung. Dia menikah dengan orang yang sangat dicintainya, yaitu Sasuke. Sedangkan Obito...
______________________________
Siang itu, Kakashi sedang berbicara dengan Ayahnya.
"Onegai, Shichiue..." Kata Kakashi.
Yup! Kakashi sedang membicarakan hubungannya dengan Obito, dan Kakashi meminta restu dara Ayahnya.
"Jika itu membuatmu bahagia, Ayah merestuimu, Kakashi" Ucap Ayah Kakashi sambil tersenyum dan mengelus rambut Kakashi.
"Honto ni? Arigato" Ucap Kakashi sambil tersenyum bak wanita di iklan pixy.
______________________________
Oiya! Kita sedang menceritakan Obitokan? Iya kan? Bener kan? (#Slapped)
Kakashi sebenarnya tidak tahu kalau Obito rutin menjalani kemo. What? Kemo? OK! OK! Sebenarnya, penyebab Obito tidak bisa melihat adalah karena Obito mempunyai penyakit kanker mata. Obito tidak menceritakannya pada teman-temannya, apalagi sama Kakashi.
Siang itu, Kakashi menuju rumah Obito.
•••Rumah Obito•••
Ding Dong!
Kakashi menekan bel rumah.
"Sebentar" Teriak Obito didalam rumah.
Tak lama kemudian, Pintupun terbuka.
"Siapa?" Kata Obito.
"Coba tebak!" Kata Kakashi.
"Hnnn.... Umm... Siapa ya?" Apa Kau teman Ayahku?" Jawab sekaligus tanya Obito.
"K-Kau sudah melupakanku ya?" Kata Kakashi sambil cemberut.
"Aki i-" Kata Kakashi terpotong oleh pelukan Obito.
"Mana mungkin Aku lupa suaramu. Aku hanya mempermainkanmu. Haha... Dasar Kashi-Baka!" Kata Obito sambil tertawa.
"Dasar Kau ini" Kata Kakashi sambil mengelus rambut Obito. Tetapi, rambut Obito banyak yang jatuh.
"Obito rambutmu rontok"
"A-ano... Itukan hal yang wajar. Sudahlah! Ayo masuk!" Ajak Obito.
"Sebenarnya, Aku mau mengajakmu main Obito. Bisa gak?" Ajak Kakashi.
"Ayo!"
Obitopun digendong Kakashi dan pergi.
...................................................
*Kantor Uchiha*
"Sasuke! Waktu kerjamu hanya sampai siang inikan?" Tanya Naru.
"Iya. Kenapa emang?" Kata Sasuke sambil membaca dokumen.
"Hari ini taman bermain buka loh! Kesana yu?" Ajak Naru malu-malu kyuubi(?).
"Baiklah. Nanti kita kesana. Asal..." Kata Sasuke sambil mendekati Naruto.
"Asal apa?" Tanya Naruto.
"Kau harus menciumku dulu" Kata Sasuke sambil menunjuk bibirnya.
"HUM!! Dasar!!"
"Haha... Ayolah Naru~~~" Paksa Sasuke sambil bersenandung.
"Baiklah. Chu~~"
..................................................
*Taman Bermain*
"Nah! Sudah sampai!" Kata Kakashi bersemangat.
"Kita di mana? Kedengarannya ramai sekali" Kata Obito.
"Kita di taman bermain" Jawab Kakashi.
"O yah? Aku tidak pernah ke taman bermain sebelumnya"
"Souka. Berarti Kau pertama kali ke taman bermain itu bersamaku" Kata Kakashi sambil tersenyum.
"Hn! Kau benar!"
______________________________
"Teme~~!! Cepat kemari!! Kita naik roller coaster!!" Seru Naruto.
"Hn. Kau sajalah Dobe. Aku malas" Jawab Sasuke dingin.
"Teme... Hiks... Teme sudah tidak sayang Naru lagi. Hiks..." Kata Naru sambik fluppy eyes.
"Ba-baiklah Dobe. Ayo kita naik. Jangan nangis! Malu tau!" Kata Sasuke.
"Yeee~~!! Teme masih sayang Naru!!" Kata Naru semangat sambil memeluk Sasuke.
Tak lama setelah itu.
"Loh? Sasuke? Naruto? Kalian kesini juga ternyata" Kata Kakashi yang kebetulan melihat SasuNaru.
"Waahh! Kakashi-nii! Obito-nii! Ternyata kalian disini juga. Ano... Bagaimana kalo kita naik roller coaster bersama-sama?" Ajak Naru.
"Boleh" Jawab Kakashi.
"Chotto! Roller coaster itu apa?" Tanya Obito.
"Nanti juga Kau akan tau sendiri" Jawab Kakashi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Merekapun menaiki roller coaster. Trivia untuk kalian. Posisi duduk mereka, Naruto dibelakang Kakashi, dan Sasuke dibelakang Obito. Setelah roller coaster di aktifkan.
"Um... Kurasa tempat dudukku bergoyang" Gumam Obito.
"Obito, Berdoalah!" Suruh Kakashi.
"Bismillahirahmanirahim" Sudah.
1...2...3!
KYAAAAAA!!!!!!
Semua penumpang berteriak. Ditengah-tengah jalan wahana, teriakan semakin kencang. Tapi tidak untuk Sasuke. Sasuke hanya bengong, karena ada banyak darah yang mengenai wajahnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
*Setelah turun*
"Um... Uooo... Ngh... Teme~~~ Aku mau muntah" Kata Naruto.
"Kyyaaaa!!! Teme!! Wajahmu penuh darah!!" Lanjut Naru histeris.
"Sasuke? Kau terluka?" Tanya Kakashi.
"Tidak. Coba lihat orang itu!" Kata Sasuke sambil menunjuk seseorang yang langsung dilihat Kakashi.
"Ada apa dengan orang itu?" Tanya Kakashi penasaran.
"Di sebelah wajahnya juga ada darah. Dan dia duduk dibelakangku" Kata Sasuke sambil melihat Obito.
"Dan Obito duduk didepanku" Lanjut Sasuke.
"Jadi, maksudmu darah itu berasal dari Obito?" Tanya Kakashi.
"Kemungkinan besar"
"Tapi..." Kakashi melihat Obito. Dan tak disangka. Obito mimisan.
"O-obito? Kau sakit?" Tanya Kakashi.
"Ti-tidak kok!" Jawab Obito.
"Hontou?"
"Hum! Aku tidak sakit"
Obito's mind : "Gawat! Aku hampir saja ketahuan!"
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
"Kakashi, Obito, Aku dan Naruto pulang dulu ya" Kata Sasuke.
"Baiklah. Hati-hati dijalan" Kata Kakashi.
"Ano... Obito-nii. Jaga kesehatan ya!" Kata Naruto.
"Baik Naru. Terima kasih ya" Kata Obito sambil tersenyum.
SasuNarupun pulang.
Kakashi membawa Obito ke sebuah tempat duduk yang jauh dari keramayan. Hanya padang rumput yang tersisa dan dihiasi warna jingga oleh matahari sore.
"Kita istirahat dulu disini ya, Obito" Kata Kakashi yang sambil menolong Obito untuk duduk.
"Ano, Kakashi" Kata Obito.
"Iya?"
"Apa Kau masih mencintaiku?" Tanya Obito.
"Apa yang Kau bicarakan Obito? Tentu saja Aku masih mencintaimu. Bahkan Aku berencana untuk melamarmu" Jawab Kakashi.
"Honto ni arigatou... Kakashi" Kata Obito sambil memeluk Kakashi.
"Arigato... Hiks..." Lanjut Obito.
"Obito... Kenapa Kau menangis?" Tanya Kakashi.
"Aku bahagia. Hiks..." Jawab Obito.
"Kau berlebihan"
Andai saja. Andai saja Kakashi tau bahwa yang tersirat di mata Obito bukan hanya tanda bahagia. Tetapi juga ketakutan dan ketidainginan. Obito takut bahwa dia akan segera mati. Obito tidak ingin kehilangan Kakashi.
"Obito..." Gumam Kakashi sambil menengadahkan wajah Kakashi.
Chu~~!!
Kakashi melumat bibir Obito. Obito melingkarkan lengannya di leher Kakashi untuk memperdalam ciumannya.
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
*Rumah Obito*
"Terima kasih untuk hari ini, Kakashi" Ucap Obito.
"Sama-sama Obito. Kau istirahat yang cukup ya!" Kata Kakashi.
"Apa yang kau bicarakan Kashi-Baka!! Akukan gak sakit" Kata Obito sambil mengkerucutkan bibirnya.
"Haha..." Kakashi hanya bisa tertawa melihat kelakuan pacarnya.
"Ano, Kakashi. Aku ingin hidupmu bahagia. Aku ingin tidak ada air mata disetiap harimu. Aku ingin semua itu terwujud. Maukah Kau berjanji untuk selalu bahagia, Kakashi?" Pinta Obito.
"Selama ada Kamu, Aku sanggup" Jawab Kakashi.
"Hiks... Hiks... Pulanglah hati-hati di jalan" Suruh Obito yang langsung menutup pintu. Kakashi bisa melihat air mata yang mengalir dipipi Obito.
"Obito...." Gumam Kakashi sebelum dia pergi dari rumah Obito.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
-Keesokan Paginya di Kamar Kakashi-
"Huaaammm...." Kakashi menguap.
"Yossh!! Waktunya ke rumah Obito" Kata Kakashi dengan penuh semangat.
Setelah semua siap, Kakashi langsung pergi ke rumah Obito.
→Rumah Obito←
"Obito!" Teriak Kakashi. (Kenapa dia gak pake bel? Entah).
Pintupun terbuka. Tapi, yang dilihat Kakashu adalah seorang Wanita paruh baya.
"Tuan Kakashi? Apa anda mencari tuan Obito?" Tanya Wanita itu yang diketahui seorang pembantu.
"Iya Bi. Apa dia ada?" Tanya Kakashi.
"Sebenarnya Bibi tidak boleh memberitau ini tapi... Tuan Obito terus saja memanggil nama Anda. Dan ini harus kuceritakan"
××× 5 menit kemudian ×××
"Ja-jadi? Obito mengidap penyakit kanker?" Kata Kakashi terkaget-kaget.
"Sebaiknya Anda ke rumah sakit, dan temui Obito" Kata Bibi itu.
"Baiklah. Terima kasih ya!" Kata Kakashi yang langsung pergi.
+++ Rumah Sakit Konoha +++
Kakashi menghampiri keluarga Obito.
"Bagaimana dengan keadaan Obito?" Tanya Kakashi.
"Hiks... Obito..." Kata Ibu Obito yang langsung memeluk Kakashi.
"Apa benar, Obito mengidap penyakit kanker?" Kata Kakashi sambil mengeluarkan air mata.
"Kau benar. Hiks..." Jawab Ibu Obito
Dokterpun keluar.
"Kalian keluarga Obito?" Tanya Dokter.
"Iya" Jawab keluarga Obito serempak.
"Obito tidak tertolong. Maapkan kami" Kata Dokter.
"OBITOOO!!!" Teriak Ibu Obito dan langsung pingsan.
"Obi... To..." Kata Kakashi yang terkulai lemah.
^^^ Setelah selesai pemakaman ^^^
"Obito... Hiks... Sniff" Kakashi tak henti menangis. Obito, orang yang sangat di dicintainya itu meninggalkannya untuk selamanya.
"Ka... Hiks... Kakashi-nii..." Kata Naru dan memeluk Kakashi.
"Aku... Hiks... Naru sangat sedih. Sniff..." Kata Naru terisak-isak.
"Kakashi... Yang sabar ya. Sniff" Kata Sasuke. Terlihat mata Sasuke merah, yang sepertinya habis menangis.
"Terima kasih..." Kata Kakashi dan Kakashi duduk jongkok di pinggir kuburan. Dia mengambil sesuatu dari dalam sakunya. Diambilnya sebuah kotak yang berisi cincin.
"Obito... Will... You... Marry... Me? Aku anggap itu, iya" Kata Kakashi, dan menaruh cincin itu didekat nisan Obito.
Kakashi's mind : "Obito, Maap. Maap Aku telat mengucapkannya. Tapi Aku akan mengabulkan keinginan sekaligus perkataan terakhirmu. Obito... Aku akan selalu mencintaimu"
______________________________
"Jadi, Paman sampai sekarang tidak menikah?" Kata seorang remaja pada Kakashi.
"Tentu saja tidak. Tapi Aku tetap selalu bahagia" Jawab Kakashi.
"Nah, Konohamaru. Apa kau mencintai seseorang?" Lanjut Kakashi.
"Um.... Ada" Jawab Konohamaru sambil blusshing.
"Ungkapkanlah perasaanmu sebelum terlambat"
"Akan Aku usahakan!"
"Bisa Aku lihat wajahnya?" Pinta Kakashi.
"Sebentar" Kata Konohamaru yang langsung mengambil hp-nya, dan diberikan pada Kakashi.
"Itu wajahnya. Maniskan?" Lanjut Konohamaru.
"..." Kakashi terdiam.
"Paman? Oey Paman! Kenapa bengong?" Kata Konohamaru berteriak.
"Obito..." Gumam Kakashi sambil meneteskan air mata.
THE END.
Mind to comment?

Jump to Chapter :