Friday 2 October 2015

Wakaranai yo Chapter 3 | SasuNaru | Naruto

Judul ↓
Japanese : Wakaranai yo
Indonesia : Aku tidak mengerti
Pairing : SasuNaru
Tokoh Utama : Naruto (uke) Sasuke (seme)
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 3
Posted by : Riki
Chapter sebelumnya :
Siang itu... Aku sangat menyukai Gaara. Tiap hari aku bermain dengannya.
-Flashback-
-Naruto POV-
"Nee~ Naru-chan?" Sapa Gaara.
"I-iya? A-ada apa Gaara-kun?" Tanya Naruto sambil blushing.
"Aishiteru"
"..." Aku hanya diam dan Dunia menjadi gelap.
~ Wakaranai yo Chapter 3 ~
"Naru... Naru-chan!" Suara Gaara terdengar samar samar.
Aku membuka mata secara perlahan.
"Ugh... Gaara-kun... Apa yang-" Aku menghentikan ungkapanku karena mengingat kejadian 'itu'. Tanpa Aku
berkaca pun, aku sudah tahu kalau mukakau merah padam.
"A-ano... Aku pingsan ya. Hehe..." Kataku malu - malu.
"Hum... Begitulah. Jadi... A-apa jawabanmu... Naru-chan?" Tanya Gaara.
"A-aku... Juga... Mencintai Gaara-kun" Jawabku sambil memejamkan mata.
"Arigatou" Kata Gaara sambil tersenyum.
- Taman -
"Nee Gaara-kun..." Sapaku.
"Nani yo?" Tanya Gaara.
"Aku bisa salto loh!" Kataku dengan penuh percaya diri.
" O yah?" Tanya Gaara dengan nada melecehkan.
"Hum! Jadi Gaara-kun tidak percaya ya?" Kataku sambil menggembungkan pipi tan milikku.
"Akan kubuktikan!" Lanjutku sambil menaiki sebuah kursi taman.
"Jangan lakukan itu Naru! Baik aku percaya! Sekarang turunlah! Aku mohon!" Kata Gaara dengan nada yang khawatir.
"Satu... Dua... apa-!!" Aku terpeleset dan jatuh. Gaara membantuku untuk duduk di kursi.
"Sudah kubilang. Jangan lakukan itu" Kata Gaara.
"..." Aku hanya cemberut dan mataku berkaca - kaca.
"Mana bagian yang sakit?" Tanya Gaara.
"Kakiku... Kaki Kananku" Jawabku dengan suara yang pelan.
"Sini. Biar aku pijit" Kata Gaara sambil memegang kaki kananku dan membawanya ke pangkuannya.
Gaara mengkerutkan/? celana bagian bawahku ke atas sampai lututku terlihat. aku lihat pipi putih Gaara memerah. Dia mulai memijat kakiku.
"Ouch! Ittai yo" Kataku dengan nada yang manja.
"Kau benar - benar menggemaskan Naru-chan" Kata Gaara sambil setengah tertawa.
- beberapa menit kemudian -
"Bagaimana? sudah baikkan?" Tanya Gaara.
"Hum. Lumayan. Terima kasih ya" Kataku sambil tersenyum.
"Ano... Ayo kita pulang. Lagiankan ini sudah malam" Lanjutku.
Tapi...
"Naru-chan... Aku menyayangimu" Gumam Gaara sambil memelukku.
"Aku juga menyayangimu, Gaara-kun" Jawabku.
Kita yang berada di taman, diterangi oleh sinar rembulan yang terang.
- Flashbak End -
-Author POV -
"Keesokan harinya... Gaara menghilang" Kata Naruto sambil menangis.
"Souka..." Kata Sasuke sambil menundukkan kepalanya.
"Nee Sasuke-kun... Apa kau sudah tahu apa alasanku selalu menolakmu?" Tanya Naruto.
"Iya. Kau masih belum bisa move on dari Gaara" Jawab Sasuke.
"Hampir tepat. Sebenarnya, cara Sasuke-kun mengungkapkan suka kepadaku, hampir sama dengan Gaara-kun. Kalian secara tiba - tiba mengungkapkannya" Jelas Naruto.
"Jadi kau tidak ingin kejadian itu terulang lagi?" Tanya Sasuke.
"I-iya... Hiks... Aku tidak ingin... Sasuke-kun menghilang..." Kata Naruto.
"Sudahlah" Kata Sasuke sambil menyeka air mata Naruto.
"Jangan sedih lagi ya" Sasuke tersenyum lalu memelukku.
"Humm... Arigatou Sasuke-kun..Terima kasih atas pengertianmu." Kata Naruto sambil membalas pelukan Sasuke.
Naruto yang sadar akan situasi, tiba - tiba melepaskan pelukannya.
"Go-gomen ne, Sasuke-kun" Kata Naruto.
"Hehe..." Sasuke hanya tersenyum.
"Kita pulang saja..." Ajak Naruto.
"Ayo. Sebenarnya aku juga belum mengerjalan PR" Sasuke menyetujui.
- Rumah Uzumaki -
"Terima kasih sudah mengantarku pulang Sasuke-kun"
"Daijoubu yo"
"Aku sangat ingin bertemu dengannya" Gumam Naruto.
DEGG!!
Sasuke sangat kesal mendengarnya.
"Masih ada aku... Naruto" Kata Sasuke.
"Maksud- mmm"
Sasuke mencium bibir Naruto. Dia mulai melumat bibir kecil Naruto. Lidah Sasuke memaksa masuk kedalam mulut Naruto. Lidah Sasuke pun berhasil masuk ke mulut Naruto dan mulai menyapu bagian dalam mulut Naruto dengan Lidahnya. Tal sampai disitu. Sasuke menghisap lidah Naruto.
"Nngghh..." Sela Naruto ditengah ciumannya. Tangan Naruto mulai mencengkram kepala Sasuke dan mendorong kepala Sasuke supaya ciumannya makin dalam.
Sasuke melepaskan ciumannya.
"Hah... Hah... Hah... Bagaimana?" Tanya Sasuke dengan nada yang terengah - engah.
"Hah... Akan... Kupikirkan. Sampai berjumpa besok!" Jawab Naruto sambil berlari masuk ke rumahnya.
Sasuke tersenyum. Dia sempat melihat semburat merah di pipi Naruto.
"Naru-chan... Kau akan segera menjadi milikku" Gumam Sasuke.
TBC
Nee minna~ Maap Chapter kali ini kurang nge feel :'v Kepalaku lagi pusing T^T Jangan lupa baca kelanjutannya ya ^^ Dan saya juga butuh komentar kalian :v Mata mite ne~

Saturday 19 September 2015

Wakaranai yo

Title ↓
Japanese : Wakaranai yo
Indonesia : Aku tidak mengerti
Pairing : SasuNaru
Anime : Naruto
Tokoh Utama : Naruto (Uke) Sasuke (Seme)
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Silahkan pilih chapternya :

Chapter 1
Chapter 2 (On Going)

Tuesday 15 September 2015

Wakaranai yo Chapter 2 | SasuNaru | Naruto

Judul ↓
Japanese : Wakaranai yo
indonesia : Aku tidak mengerti
Pairing : SasuNaru
Tokoh utama : Naruto (Uke) Sasuke (Seme)
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 2
Chapter sebelumnya :

"AKU BILANG DIAM!!" Jawab Naruto dengan nada yang tinggi.
"Maap Sasuke. Aku lelah" Lanjut Naruto.
"....." Sasuke terdiam dan berkata "Haha... Baiklah aku mengerti Naruto. Sebaiknya kau beristirahat saja. Maap sudah mengganggumu. Oyasumi" Kata Sasuke sambil masuk kedalam mobilnya dan langsung mengendarai mobilnya bak orang edan.

Narutos mind : "Gomen ne Sasuke-kun. Lain kalo akan kuceritakan semuanya. Aku hanya menunggu waktu yang tepat"

Naruto bergegas masuk ke rumahnya. Dia memilih untuk langsung tidur, meskipun kakaknya Naruko marah - marah tidak jelas.

~ Wakaranai yo Chapter 2 ~

Pagipun tiba. Burung - burung berkicau saling sapa. Naruto yang sudah selesai mandi, bergegas untuk menyantap sarapannya.

- Ruang makan -

"Ittadakimasu ttebayo" Kata Naruto sambil menyantap makanannya dengan nada yang tidak bersemangat.
"Heh! Ore no Baka otoutou! Kenapa kau kemarin pulang terlambat huh?! Nee-chankan khawatir!" Tanya Naruko dengan nada yang cukup tinggi.
"Jangan bahas itu Nee-chan, kumohon" Jawab Naruto.
"Ta-tapi..."
"Terima kasih atas makanannya" Kata Naruto sambil meninggalkan ruang makan. "Ittekimasu" Lanjut Naruto, bergegas pergi ke sekolah.
"Hah..." Naruko mendesah pasrah /?.

- SMA Konoha -

"Baik anak - anak. Kita akan belajar Logaritma hari ini" Kata seorang Guru yang selalu memakai masker.
"Baiklah! Bapak akan menjelaskan terlebih dahulu, lalu Bapak akan memberi kalian soal" Lanjut Kakashi sensei.
"Baik Pak!" Serempak semua murud terkecuali Naruto.

Naruto sibuk memandangi Sasuke. Tak biasanya Sasuke tidak mengganggunya hari ini.

"Sut! Sasuke! Oy!!" Teriak Naruto. Bukan teriak sih, lebih seperti bisikan.
"..." Sasuke hanya diam.
"Are? Kenapa dengan Sasuke?" Tanya Naruto pada dirinya sendiri.

- Istirahat -

Narutos mind : "Aku harus meminta maap pada Sasuke. Sepertinya Sasuke marah padaku"

Naruto memilih untuk menghampiri Sasuke yang tengah duduk di kursi balkon.

"Ehem!" Naruto berdehem.
"..." Sasuke beranjak pergi.
"Chotto Sasuke-kun!! Ada apa denganmu?!" Tanya Naruto sambil memegang bahu Sasuke.
"Lepaskan tanganmu dariku!" Kata Sasuke sambil menyingkirkan tangan Naruto dengan kasar.
"Sasu-"
"Aku lelah Naruto. Aku sudah mencari semua kekuranganku. Dan setelah Aku tahu apa kekuranganku dan Aku sudah perbaiki, Kau tetap saja menolakku" Kata Sasuke panjang lebar.
"Ma-maksudmu?" Tanya Naruto dengan nada polosnya.
"Cih!! Kau memang seperti ini ternyata" Kata Sasuke.
"Oy! Apa maksudmu berkata seperti itu? Apa karena Aku menolakmu berkali - kali huh?" Kata Naruto yang sudah terpancing amarah.

GGG

Sasuke menelan ludah.

"Aku ha-" Perkataan Naruto terpotong.
"Diam Kau setan kuning! Kau sungguh tidak mengerti perasaanku!!" Bentak Sasuke tepat dimuka manis Naruto.
"Kau sangat jual mahal!! Aku sudah berusaha untuk membuatmu suka kepadaku. Dan setelah aku menyatakan cintaku, kau malah menolakku dengan cara kasar. Aku masih bisa mengerti kalau cara menolakmu itu lembut. Tapi kalau kasar..." Lanjut Sasuke dengan napas terengah - engah. Dia sudah termakan oleh perasaannya.
Mata Naruto mulai berkaca - kaca.
"Tapi aku punya alasan kenapa Aku menolakmu Sasuke. Aku tidak bermaksud menolakmu. Hanya saja..." Jelas Naruto.
"Kalau begitu... Kau harus menerima ini" Kata Sasuke sambil mencium bibir manis Naruto.
Chuu~
Naruto membelalakan matanya. Tidak percaya atas perlakuan Sasuke.
Tangan Sasuke memegang pipi tan milik Naruto, dan mulai mengelus kumis kyuubi milik Naruto. Mata Naruto yang tadinya terbelalak, mulai memejamkan matanya. Kalau boleh jujur, Naruto sangat menikmati ciuman Sasuke.
"Ngghh..." Sela Naruto di tengah - tengah ciumannya.
Sasuke melepaskan ciumannya dengan perlahan. Naruto hanya menunduk sambil menangis.
"Tidak bermaksud menolakku? Cih! Lihat dirimu sekarang Naruto! Kau menangis. Itu tandanya-" Perkataan Sasuke terputus.
"Kau salah Sasuke. Kau yang tidak mengerti perasaanku. Aku sudah bilang kalau aku ini punya alasan" Jelas Naruto.
"Sudahlah. Aku ingin masuk kelas. Jam istirahat sebentar lagi berakhir" Kata Naruto sambil meninggalkan Sasuke.
"Naru... to..." Gumam Sasuke.

- Kedai Kopi -

"Apa - apaan hidupku ini ttebayo?" Kata Naruto sambil meminum kopi.
"Aku... Apa aku menyukainya?" Lanjut Naruto.

- Kediaman Uchiha -

"Tadaima" Gumam Sasuke sambil menutup pintu.
"Okaerinasai Sasuke-kun" Gumaman Sasuke terdengar cukup jelas oleh ibu Sasuke, karena kediaman Uchiha yang seperti kuburan.
"Are? Kenapa wajahmu cemberut begitu Sasuke-kun?" Tanya ibu Sasuke.
"Tidak bu" Jawab Sasuke yang langsung masuk kamar.

- Kediaman Uzumaki -
- Kamar Naruto -

"Aku harus memberitahu Sasuke-kun" Gumam Naruto sambil mengambil Handphonenya.

Disisi lain...

"Aku harus bicara sama Naruto" Gumam Sasuke sambil mengambil handphonenya dan langsung menelpon Naruto.

Naruto yang sudah mengambil handphonenya kaget karena Sasuke menelponnya. Padahal tadi Naruto bergegas untuk menelpon Sasuke.

"Moshi moshi" Kata Naruto.
"Naruto..." Kata Sasuke di seberang sana.
"Iya?" Tanya Naruto.
"Maapkan aku. Aku selalu memaksamu untuk... menjadi milikku" Jawab Sasuke.
"Daijoubu yo, Sasuke-kun. Maapkan Aku juga karena Aku selalu bersikap kasar pada Sasuke-kun" Kata Naruto dengan nada lembut.
"A-ano... Aku ingin membicarakan sesuatau padamu, Sasuke-kun" Lanjut Naruto.
"Apa itu?" Tanya Sasuke.
"Kita harus bertemu. Bisakah kau keluar untukku?" Pinta Naruto.
"Tentu saja. Kau mau aku menunggu dimana?" Tanya Sasuke.
"Bagaimana kalau di kedai teh?"
"Baiklah. Aku akan menunggumu disana. Jaa" Jawab Sasuke.
"Hm. Jaa ttebayo" Kata Naruto sambil menutup telpon.

- Kedai Teh -

"Sumimasen Sasuke-kun, aku telat" Kata Naruto sambil duduk.
"Daijoubu yo" Kata Sasuke sambil tersenyum.
"Jadi, kau mau biacara apa?" Lanjut Sasuke.
"Hm... Ano... Sebenarnya Aku sedang mencari seseorang. Dan Aku ingin minta tolong sama Sasuke-kun" Jelas Naruto.
"Biar Aku tebak. Orang itukan yang ingin kau ceritakan?" Tebak Sasuke.
"Tebakan yang beruntung"
"Nah, coba ceritakan. Dia itu orang yang seperti apa?" Pinta Sasuke.
"Dia... Adalah orang yang..."
Bayangan Gaara muncul.

-FlashBack-
-Naruto POV-

Siang itu... Aku sangat menyukai Gaara. Tiap hari aku bermain dengannya.

"Nee~ Naru-chan?" Sapa Gaara.
"I-iya? A-ada apa Gaara-kun?" Tanya Naruto sambil blushing.
"Aishiteru"
"..." Aku hanya diam dan Dunia menjadi gelap.

TBC

Huwaa~ Maap banget Chapter kali ini lebih gaje :'( Tapi jangan lupa baca Chapter 3 nya ya. Pliiis~ Aku lagi kehabisan ide :'(

Hmm... Mind to comment?

Saturday 12 September 2015

Coming soon for Next Week!!

It's Coming Soon!! Fanfict terbaru SasuNaru di blog ini! Untuk minggu depan tepatnya hari minggu, stay terus ya di blog ini!! Ini dia spoiler buat Chapter 1 nya :

Judul ↓
Japanese : Wakaranai yo
Indonesia : Aku tidak mengerti
Pairing : SasuNaru
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Summary :

"Naru-chan... Aku menyayangimu" Gumam seorang pria berambut merah sambil memeluk Naruto.
"Aku juga menyayangimu, Gaara-kun" Jawab Naruto.
Mereka yang berada di taman, diterangi oleh sinar rembulan yang terang.

~ Wakaranai yo... ~

Karakter :
Uzumaki Naruto
Uchiha Sasuke
Sabaku no Gaara
Inuzuka Kiba
Shikamaru Nara
Aburame Shino
Namikaze Minato
Uzumaki Kushina
Uzumaki Nagato
Uzumaki Naruko
Hatake Kakashi
Uchiha Obito
Uchiha Itachi
Uchiha Fugaku
Uchiha Makoto

Mungkin, Karakternya akan bertambah ^^

See you next week!!

Wakaranai yo Chapter 1 | SasuNaru | Naruto

Judul ↓
Japanese : Wakaranai yo
Indonesia : Aku tidak mengerti
Pairing : SasuNaru
Tokoh Utama : Naruto (Uke) Sasuke (seme)
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 1
Story by : Riki

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Naru-chan... Aku menyayangimu" Gumam seorang pria berambut merah sambil memeluk Naruto.
"Aku juga menyayangimu, Gaara-kun" Jawab Naruto.
Mereka yang berada di taman, diterangi oleh sinar rembulan yang terang.

~ Wakaranai yo... ~

"Ga-Gaara! Ga-Gaara-kun!" Kata Naruto. Naruto sepertinya sedang bermimpi tentang dirinya dan Gaara.
"Tidaak!!" Teriak Naruto sambil bangun.
"Hah... Hah... Hah..." Napas Naruto terengah - engah.
"Gaara..." Gumam Naruto.

/SMA Sunagakure\

Naruto yang sedang duduk dibangku kelas terlihat cemberut. Dia terlihat seperti membayangkan sesuatu, atau mungkin......... mengingat masa lalunya.
"DAR!!" Teriak seorang gadis sambil menggubris Naruto.
"Ada apa, Nee-chan?" Kata Naruto yang sepertinya tidak terkejut oleh kejutan sang Kakak perempuannya.
"Hum! Jangan cemberut dong Naru-chan! Nanti imutnya ilang lagi. Nanti Naruko Nee-chan gak akan beri kue manis lagi" Nasihat sang kakak.
"Naru gak cemberut kok. Hanya saja..." Naruto menghentikan perkataannya.
"Hanya apa?" Tanya Naruko.
"Hehe... Gak papa! Lebih baik Nee-chan segera duduk ke bangku Nee-chan. Sebentar lagi jam pelajaran mulai loh" Suruh Naruto.
"Hmm... Baiklah" Turut Naruko.

Jam pelajaran pun dimulai.

Sebenarnya, Uzumaki Naruko dan Uzumaki Naruto itu saudara kembar.

*jam istirahat*

"Oi Sasuke! Kau jones ( jomblo ngenes ) ya?" Ejek Sai.
"Diam Kau! Kau itukan juga jones!" Kata Sasuke penuh penekanan. Dan Sai langsung pundung di pojokan.
"Hn..." Gumam Sasuke sambil memperhatikan Naruto.
Sasukes mind : "Kapan aku bisa menjadi milikmu, Naruto? Aku tidak bisa seperti ini terus! Aku harus segera mendapatkan Naruto!"
Sasuke langsung berjalan menuju bangku yang dihuni Naruto.
"Hmm... Naruto? Bisa bicara gak?" Tanya Sasuke.
"Ya, silahkan" Jawab Naruto sopan.
"Menurtmu, penampilanku ini seperti apa? Apa aku tampan?" Tanya Sasuke OOC.
"Hum? Bagaimana ya? Kau ini rapih, putih, dan ya, Kau ini tampan" Jawab Naruto terang - terangan.
"Jadi..." Sasuke memotong kata - katanya.
"Jadi apa?" Tanya Naruto.
"Apakah... A-apakah.... Kau, Mau... Menjadi pacarku?" Tanya Sasuke to the point.
"....." Naruto terdiam.
"Naruto? Ja-" Kata - Kata Sasuke terpotong oleh Tamparan Naruto yang sangat keras.
PLAKKK!!!
"KAU INI SIAPA?! KITA TIDAK AKRAB TAPI KAU TIBA - TIBA MENEMBAKKU? APA YANG MENARIK DARIKU? AKU TIDAK AKAN TERTIPU OLEH MULUT SAMPAHMU!!" Tolak Naruto secara kasar sambil berteriak, dan sukses membuat penghuni kelas melihat Naruto keheranan.
"....." Sasuke menunduk.
"A-ano... Ma-maapkan Aku. Aku... eh... Arrgh!! Lupakan saja!!" Kata Naruto sambil berlari menuju toilet.
Sasukes mind : "Naru... Naruto menamparku? Kenapa dia sangat marah?" Sasuke berperang batin.

-Toilet-

"hiks... hiks... Kenapa caranya sangat sama? hiks..." Naruto menangis.

-Pulang Sekolah-

Naruto dan Naruko terlihat tengah berjalan di atas trotoar. Dan Naruto dipenuhi aura berwarna hitam :'v
"Naru-chan kenapa? Kok cemberut terus sih?" Tanya Naruko yang sekaligus memecahkan keheningan.
"Ti-tidak kenapa - kenapa kok" Jawab Naruto yang tentu saja bohong.
"Apa perkataan Sasuke tadi masih kau pikirkan? Kau juga sih! Kenapa sampai membentak Sasuke! Diakan ha-" Omongan Naruko terpotong oleh Naruto.
"Urusai yo, Nee-chan!! Jangan ikut campur masalah pribadiku! Aku benci Nee-chan!!" Kata Naruto sambil mendorong tubuh Kakakaknya dengan kasar dan Naruto pun berlari.
"Oi! Baka Otouto!!" Teriak Naruko penuh kekesalan.

-Tengah jalan-

Naruto terus berlari sambil mengeluarkan air mata dan...
"Naruto!!" Kata seseorang.
"Hm?" Gumam Naruto yang langsung menyeka air matanya dan menoleh ke sumber suara. Dilihatnya sebuah mobil. Dan mobil itu adalah mobil milik Uchiha Sasuke.
"Naruto, kenapa kau berlari?" Tanya Sasuke penuh keheranan.
"Diam kau Teme! Ini semua gara - gara-" Naruto langsung menutup mulutnya dengan tangannya.
"Huft..." Sasuke menghela napas.
"Pasti gara - gara akukan" Tebak Sasuke sambil tertawa asam.
"A-aku bilang diam!" Kata Naruto terbata - bata dan langsung menaiki mobil Sasuke tanpa izin.
"Bawa aku ke suatu tempat! Aku mohon!" Lanjut Naruto.
"Ta-tapi..." Kata - kata Sasuke terpotong.
"Ayo cepat! Kau bawel teme!" Protes Naruto.
"Wakarimashita" Kata Sasuke sambil menginjak gas mobil.

~ Wakaranai yo ~

Sasuke menghentikan mobilnya disuatu tempat.
"He? Baka teme! Kenapa kau membawaku ke bioskop?" Protes Naruto.
"Tadikan kau bilang terserah aku" Jawab Sasuke apa adanya /?
"Hm! Terserah" Kata Naruto sambil menggembungkan pipinya.

- Di dalam bioskop -

"Nee Teme, kau suka film genre apa?" Tanya Naruto.
"Hmm... Apa ya? Horror mungkin" Jawab Sasuke.
"Wah! Horror! Ayo kita nonton Corpse Party! Ikoma Rina jadi pemeran utamanya loh!" Jawab Naruto girang sambil langsung membeli tiket dan mendorong Sasuke masuk.

- Setelah beberapa menit -

"Uuuooo... Te-teme... Aku mual... Uuooo.." Kata Naruto sambil mual - mual.
"Cih! Suruh siapa nonton film itu!" Jawab Sasuke kesal.
"Baka Teme! Hibur ak- Uuoo..." Naruto muntah.
"Hn. Sudahalah. Ayo kita pulang" Ajak Sasuke dengan nada yang lembut.
"Ba-baiklah..." Jawab Naruto sambil cemberut.

~ Perjalanan pulang ~

Sasuke kurang fokus mengendarai mobilnya, karena dia sering melihat Naruto yang tidur yang terlihat menggemaskan.
"Naruto... Kapan kau mau menerimaku?" Gumam Sasuke.
"Ngh... Gaara-kun" Sepertinya Naruto bermimpi. Dia mengigau mengatakan Gaar-kun sambil mendesah /?
Sasukes mind : "Gaara? Siapa Gaara?" Sasuke kebingungan. Siapa Gaara sebenarnya? Mengapa dia bisa berada didalam mimpi Naruto.

- Rumah Naruto -

"Na-Naru... Ayo bangun" kata Sasuke sambil mengeluskan punggung jari telunjuknya ke kumia Naruto.
"Ngh..." Naruto terbangun sambil mengucek matanya.
Sasuke bergumam "kawaii"
"Apa? Kau bilang apa Teme?" Tanya Naruto.
"Kita sudah sampai di rumahmu Naruto. Ayo!" Jawab Sasuke.
Sasuke keluar dari mobil dan langsung membukakan pintu mobil agar Naruto bisa keluar.
"Hati - hati. Kau masih ngantuk Naru" Kata Sasuke penuh perasaan.
Naruto keluar dari mobil dan berkata "Terima kasih" pada Sasuke dan langsung melewati Sasuke.
"Tunggu!" Kata Sasuke sambil memegang tangan Naruto.
"Hm? Apa teme?" Tanya Naruto.
"Aku ingin mengatakannya lagi"
"Mengatakan apa?" Tanya Naruto penasaran.
"Aishiteru... Naru-chan" Ucap Sasuke lembut.
"....." Naruto terdiam.
"Aku mohon Naru! Terimalah aku!" Sasuke memaksa.
PUKK!!
Naruto memukul pipi mulus Sasuke.
"Urusai! Jangan pernah mengucapkan kata - kata itu lagi!" Jawab Naruto marah. Perkataan Sasuke membuat wajah Naruto yang imut menjadi menyeramkan.
"Tapi kenapa?" Tanya Sasuke.
"AKU BILANG DIAM!!" Jawab Naruto dengan nada yang tinggi.
"Maap Sasuke. Aku lelah" Lanjut Naruto.
"....." Sasuke terdiam dan berkata "Haha... Baiklah aku mengerti Naruto. Sebaiknya kau beristirahat saja. Maap sudah mengganggumu. Oyasumi" Kata Sasuke sambil masuk kedalam mobilnya dan langsung mengendarai mobilnya bak orang edan.

Narutos mind : "Gomen ne Sasuke-kun. Lain kalo akan kuceritakan semuanya. Aku hanya menunggu waktu yang tepat"

Naruto bergegas masuk ke rumahnya. Dia memilih untuk langsung tidur, meskipun kakaknya Naruko marah - marah tidak jelas.

TO BE CONTINUED

Haaa~ FF gaje ya :v Baiklah! Saya berharap ada yang mau memberikan komentar :'v Chapter 2 akan rilis minggu depan! So, for next week, stay on this blog again, please! Dan Aku sangat membutuhkan komentar :'v
Mata mite ne~

Tuesday 2 June 2015

Masker Berkacamata Chapter 5 [END] | KakaObi | Naruto

Title : Masker Berkacamata.
Tokoh Utama : Obito Uchiha (Uke) dan Kakashi Hatake (Seme).
Pairing : KakaObi. (mungkin ada SasuNarunya :p )
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 5 [END] -Belajar Merelakan-
Summery :
"Obito rambutmu rontok"
"A-ano... Itukan hal yang wajar. Sudahlah! Ayo masuk!" Ajak Obito.
...................................................
*Author POV*
3 tahun kemudian. Kakashi dan teman-temannya lulus dari universitas. Kakashi bekerja sebagai manager ayahnya, dan Sasuke menggantikan Ayahnya sebagai atasan perusahaan Ayahnya, karena Ayah Sasuke meninggal. Bagaimana dengan para uke? Naruto sepertinya lebih beruntung. Dia menikah dengan orang yang sangat dicintainya, yaitu Sasuke. Sedangkan Obito...
______________________________
Siang itu, Kakashi sedang berbicara dengan Ayahnya.
"Onegai, Shichiue..." Kata Kakashi.
Yup! Kakashi sedang membicarakan hubungannya dengan Obito, dan Kakashi meminta restu dara Ayahnya.
"Jika itu membuatmu bahagia, Ayah merestuimu, Kakashi" Ucap Ayah Kakashi sambil tersenyum dan mengelus rambut Kakashi.
"Honto ni? Arigato" Ucap Kakashi sambil tersenyum bak wanita di iklan pixy.
______________________________
Oiya! Kita sedang menceritakan Obitokan? Iya kan? Bener kan? (#Slapped)
Kakashi sebenarnya tidak tahu kalau Obito rutin menjalani kemo. What? Kemo? OK! OK! Sebenarnya, penyebab Obito tidak bisa melihat adalah karena Obito mempunyai penyakit kanker mata. Obito tidak menceritakannya pada teman-temannya, apalagi sama Kakashi.
Siang itu, Kakashi menuju rumah Obito.
•••Rumah Obito•••
Ding Dong!
Kakashi menekan bel rumah.
"Sebentar" Teriak Obito didalam rumah.
Tak lama kemudian, Pintupun terbuka.
"Siapa?" Kata Obito.
"Coba tebak!" Kata Kakashi.
"Hnnn.... Umm... Siapa ya?" Apa Kau teman Ayahku?" Jawab sekaligus tanya Obito.
"K-Kau sudah melupakanku ya?" Kata Kakashi sambil cemberut.
"Aki i-" Kata Kakashi terpotong oleh pelukan Obito.
"Mana mungkin Aku lupa suaramu. Aku hanya mempermainkanmu. Haha... Dasar Kashi-Baka!" Kata Obito sambil tertawa.
"Dasar Kau ini" Kata Kakashi sambil mengelus rambut Obito. Tetapi, rambut Obito banyak yang jatuh.
"Obito rambutmu rontok"
"A-ano... Itukan hal yang wajar. Sudahlah! Ayo masuk!" Ajak Obito.
"Sebenarnya, Aku mau mengajakmu main Obito. Bisa gak?" Ajak Kakashi.
"Ayo!"
Obitopun digendong Kakashi dan pergi.
...................................................
*Kantor Uchiha*
"Sasuke! Waktu kerjamu hanya sampai siang inikan?" Tanya Naru.
"Iya. Kenapa emang?" Kata Sasuke sambil membaca dokumen.
"Hari ini taman bermain buka loh! Kesana yu?" Ajak Naru malu-malu kyuubi(?).
"Baiklah. Nanti kita kesana. Asal..." Kata Sasuke sambil mendekati Naruto.
"Asal apa?" Tanya Naruto.
"Kau harus menciumku dulu" Kata Sasuke sambil menunjuk bibirnya.
"HUM!! Dasar!!"
"Haha... Ayolah Naru~~~" Paksa Sasuke sambil bersenandung.
"Baiklah. Chu~~"
..................................................
*Taman Bermain*
"Nah! Sudah sampai!" Kata Kakashi bersemangat.
"Kita di mana? Kedengarannya ramai sekali" Kata Obito.
"Kita di taman bermain" Jawab Kakashi.
"O yah? Aku tidak pernah ke taman bermain sebelumnya"
"Souka. Berarti Kau pertama kali ke taman bermain itu bersamaku" Kata Kakashi sambil tersenyum.
"Hn! Kau benar!"
______________________________
"Teme~~!! Cepat kemari!! Kita naik roller coaster!!" Seru Naruto.
"Hn. Kau sajalah Dobe. Aku malas" Jawab Sasuke dingin.
"Teme... Hiks... Teme sudah tidak sayang Naru lagi. Hiks..." Kata Naru sambik fluppy eyes.
"Ba-baiklah Dobe. Ayo kita naik. Jangan nangis! Malu tau!" Kata Sasuke.
"Yeee~~!! Teme masih sayang Naru!!" Kata Naru semangat sambil memeluk Sasuke.
Tak lama setelah itu.
"Loh? Sasuke? Naruto? Kalian kesini juga ternyata" Kata Kakashi yang kebetulan melihat SasuNaru.
"Waahh! Kakashi-nii! Obito-nii! Ternyata kalian disini juga. Ano... Bagaimana kalo kita naik roller coaster bersama-sama?" Ajak Naru.
"Boleh" Jawab Kakashi.
"Chotto! Roller coaster itu apa?" Tanya Obito.
"Nanti juga Kau akan tau sendiri" Jawab Kakashi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Merekapun menaiki roller coaster. Trivia untuk kalian. Posisi duduk mereka, Naruto dibelakang Kakashi, dan Sasuke dibelakang Obito. Setelah roller coaster di aktifkan.
"Um... Kurasa tempat dudukku bergoyang" Gumam Obito.
"Obito, Berdoalah!" Suruh Kakashi.
"Bismillahirahmanirahim" Sudah.
1...2...3!
KYAAAAAA!!!!!!
Semua penumpang berteriak. Ditengah-tengah jalan wahana, teriakan semakin kencang. Tapi tidak untuk Sasuke. Sasuke hanya bengong, karena ada banyak darah yang mengenai wajahnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
*Setelah turun*
"Um... Uooo... Ngh... Teme~~~ Aku mau muntah" Kata Naruto.
"Kyyaaaa!!! Teme!! Wajahmu penuh darah!!" Lanjut Naru histeris.
"Sasuke? Kau terluka?" Tanya Kakashi.
"Tidak. Coba lihat orang itu!" Kata Sasuke sambil menunjuk seseorang yang langsung dilihat Kakashi.
"Ada apa dengan orang itu?" Tanya Kakashi penasaran.
"Di sebelah wajahnya juga ada darah. Dan dia duduk dibelakangku" Kata Sasuke sambil melihat Obito.
"Dan Obito duduk didepanku" Lanjut Sasuke.
"Jadi, maksudmu darah itu berasal dari Obito?" Tanya Kakashi.
"Kemungkinan besar"
"Tapi..." Kakashi melihat Obito. Dan tak disangka. Obito mimisan.
"O-obito? Kau sakit?" Tanya Kakashi.
"Ti-tidak kok!" Jawab Obito.
"Hontou?"
"Hum! Aku tidak sakit"
Obito's mind : "Gawat! Aku hampir saja ketahuan!"
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
"Kakashi, Obito, Aku dan Naruto pulang dulu ya" Kata Sasuke.
"Baiklah. Hati-hati dijalan" Kata Kakashi.
"Ano... Obito-nii. Jaga kesehatan ya!" Kata Naruto.
"Baik Naru. Terima kasih ya" Kata Obito sambil tersenyum.
SasuNarupun pulang.
Kakashi membawa Obito ke sebuah tempat duduk yang jauh dari keramayan. Hanya padang rumput yang tersisa dan dihiasi warna jingga oleh matahari sore.
"Kita istirahat dulu disini ya, Obito" Kata Kakashi yang sambil menolong Obito untuk duduk.
"Ano, Kakashi" Kata Obito.
"Iya?"
"Apa Kau masih mencintaiku?" Tanya Obito.
"Apa yang Kau bicarakan Obito? Tentu saja Aku masih mencintaimu. Bahkan Aku berencana untuk melamarmu" Jawab Kakashi.
"Honto ni arigatou... Kakashi" Kata Obito sambil memeluk Kakashi.
"Arigato... Hiks..." Lanjut Obito.
"Obito... Kenapa Kau menangis?" Tanya Kakashi.
"Aku bahagia. Hiks..." Jawab Obito.
"Kau berlebihan"
Andai saja. Andai saja Kakashi tau bahwa yang tersirat di mata Obito bukan hanya tanda bahagia. Tetapi juga ketakutan dan ketidainginan. Obito takut bahwa dia akan segera mati. Obito tidak ingin kehilangan Kakashi.
"Obito..." Gumam Kakashi sambil menengadahkan wajah Kakashi.
Chu~~!!
Kakashi melumat bibir Obito. Obito melingkarkan lengannya di leher Kakashi untuk memperdalam ciumannya.
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
*Rumah Obito*
"Terima kasih untuk hari ini, Kakashi" Ucap Obito.
"Sama-sama Obito. Kau istirahat yang cukup ya!" Kata Kakashi.
"Apa yang kau bicarakan Kashi-Baka!! Akukan gak sakit" Kata Obito sambil mengkerucutkan bibirnya.
"Haha..." Kakashi hanya bisa tertawa melihat kelakuan pacarnya.
"Ano, Kakashi. Aku ingin hidupmu bahagia. Aku ingin tidak ada air mata disetiap harimu. Aku ingin semua itu terwujud. Maukah Kau berjanji untuk selalu bahagia, Kakashi?" Pinta Obito.
"Selama ada Kamu, Aku sanggup" Jawab Kakashi.
"Hiks... Hiks... Pulanglah hati-hati di jalan" Suruh Obito yang langsung menutup pintu. Kakashi bisa melihat air mata yang mengalir dipipi Obito.
"Obito...." Gumam Kakashi sebelum dia pergi dari rumah Obito.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
-Keesokan Paginya di Kamar Kakashi-
"Huaaammm...." Kakashi menguap.
"Yossh!! Waktunya ke rumah Obito" Kata Kakashi dengan penuh semangat.
Setelah semua siap, Kakashi langsung pergi ke rumah Obito.
→Rumah Obito←
"Obito!" Teriak Kakashi. (Kenapa dia gak pake bel? Entah).
Pintupun terbuka. Tapi, yang dilihat Kakashu adalah seorang Wanita paruh baya.
"Tuan Kakashi? Apa anda mencari tuan Obito?" Tanya Wanita itu yang diketahui seorang pembantu.
"Iya Bi. Apa dia ada?" Tanya Kakashi.
"Sebenarnya Bibi tidak boleh memberitau ini tapi... Tuan Obito terus saja memanggil nama Anda. Dan ini harus kuceritakan"
××× 5 menit kemudian ×××
"Ja-jadi? Obito mengidap penyakit kanker?" Kata Kakashi terkaget-kaget.
"Sebaiknya Anda ke rumah sakit, dan temui Obito" Kata Bibi itu.
"Baiklah. Terima kasih ya!" Kata Kakashi yang langsung pergi.
+++ Rumah Sakit Konoha +++
Kakashi menghampiri keluarga Obito.
"Bagaimana dengan keadaan Obito?" Tanya Kakashi.
"Hiks... Obito..." Kata Ibu Obito yang langsung memeluk Kakashi.
"Apa benar, Obito mengidap penyakit kanker?" Kata Kakashi sambil mengeluarkan air mata.
"Kau benar. Hiks..." Jawab Ibu Obito
Dokterpun keluar.
"Kalian keluarga Obito?" Tanya Dokter.
"Iya" Jawab keluarga Obito serempak.
"Obito tidak tertolong. Maapkan kami" Kata Dokter.
"OBITOOO!!!" Teriak Ibu Obito dan langsung pingsan.
"Obi... To..." Kata Kakashi yang terkulai lemah.
^^^ Setelah selesai pemakaman ^^^
"Obito... Hiks... Sniff" Kakashi tak henti menangis. Obito, orang yang sangat di dicintainya itu meninggalkannya untuk selamanya.
"Ka... Hiks... Kakashi-nii..." Kata Naru dan memeluk Kakashi.
"Aku... Hiks... Naru sangat sedih. Sniff..." Kata Naru terisak-isak.
"Kakashi... Yang sabar ya. Sniff" Kata Sasuke. Terlihat mata Sasuke merah, yang sepertinya habis menangis.
"Terima kasih..." Kata Kakashi dan Kakashi duduk jongkok di pinggir kuburan. Dia mengambil sesuatu dari dalam sakunya. Diambilnya sebuah kotak yang berisi cincin.
"Obito... Will... You... Marry... Me? Aku anggap itu, iya" Kata Kakashi, dan menaruh cincin itu didekat nisan Obito.
Kakashi's mind : "Obito, Maap. Maap Aku telat mengucapkannya. Tapi Aku akan mengabulkan keinginan sekaligus perkataan terakhirmu. Obito... Aku akan selalu mencintaimu"
______________________________
"Jadi, Paman sampai sekarang tidak menikah?" Kata seorang remaja pada Kakashi.
"Tentu saja tidak. Tapi Aku tetap selalu bahagia" Jawab Kakashi.
"Nah, Konohamaru. Apa kau mencintai seseorang?" Lanjut Kakashi.
"Um.... Ada" Jawab Konohamaru sambil blusshing.
"Ungkapkanlah perasaanmu sebelum terlambat"
"Akan Aku usahakan!"
"Bisa Aku lihat wajahnya?" Pinta Kakashi.
"Sebentar" Kata Konohamaru yang langsung mengambil hp-nya, dan diberikan pada Kakashi.
"Itu wajahnya. Maniskan?" Lanjut Konohamaru.
"..." Kakashi terdiam.
"Paman? Oey Paman! Kenapa bengong?" Kata Konohamaru berteriak.
"Obito..." Gumam Kakashi sambil meneteskan air mata.
THE END.
Mind to comment?

Jump to Chapter :

Wednesday 27 May 2015