Friday 2 October 2015

Wakaranai yo Chapter 3 | SasuNaru | Naruto

Judul ↓
Japanese : Wakaranai yo
Indonesia : Aku tidak mengerti
Pairing : SasuNaru
Tokoh Utama : Naruto (uke) Sasuke (seme)
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 3
Posted by : Riki
Chapter sebelumnya :
Siang itu... Aku sangat menyukai Gaara. Tiap hari aku bermain dengannya.
-Flashback-
-Naruto POV-
"Nee~ Naru-chan?" Sapa Gaara.
"I-iya? A-ada apa Gaara-kun?" Tanya Naruto sambil blushing.
"Aishiteru"
"..." Aku hanya diam dan Dunia menjadi gelap.
~ Wakaranai yo Chapter 3 ~
"Naru... Naru-chan!" Suara Gaara terdengar samar samar.
Aku membuka mata secara perlahan.
"Ugh... Gaara-kun... Apa yang-" Aku menghentikan ungkapanku karena mengingat kejadian 'itu'. Tanpa Aku
berkaca pun, aku sudah tahu kalau mukakau merah padam.
"A-ano... Aku pingsan ya. Hehe..." Kataku malu - malu.
"Hum... Begitulah. Jadi... A-apa jawabanmu... Naru-chan?" Tanya Gaara.
"A-aku... Juga... Mencintai Gaara-kun" Jawabku sambil memejamkan mata.
"Arigatou" Kata Gaara sambil tersenyum.
- Taman -
"Nee Gaara-kun..." Sapaku.
"Nani yo?" Tanya Gaara.
"Aku bisa salto loh!" Kataku dengan penuh percaya diri.
" O yah?" Tanya Gaara dengan nada melecehkan.
"Hum! Jadi Gaara-kun tidak percaya ya?" Kataku sambil menggembungkan pipi tan milikku.
"Akan kubuktikan!" Lanjutku sambil menaiki sebuah kursi taman.
"Jangan lakukan itu Naru! Baik aku percaya! Sekarang turunlah! Aku mohon!" Kata Gaara dengan nada yang khawatir.
"Satu... Dua... apa-!!" Aku terpeleset dan jatuh. Gaara membantuku untuk duduk di kursi.
"Sudah kubilang. Jangan lakukan itu" Kata Gaara.
"..." Aku hanya cemberut dan mataku berkaca - kaca.
"Mana bagian yang sakit?" Tanya Gaara.
"Kakiku... Kaki Kananku" Jawabku dengan suara yang pelan.
"Sini. Biar aku pijit" Kata Gaara sambil memegang kaki kananku dan membawanya ke pangkuannya.
Gaara mengkerutkan/? celana bagian bawahku ke atas sampai lututku terlihat. aku lihat pipi putih Gaara memerah. Dia mulai memijat kakiku.
"Ouch! Ittai yo" Kataku dengan nada yang manja.
"Kau benar - benar menggemaskan Naru-chan" Kata Gaara sambil setengah tertawa.
- beberapa menit kemudian -
"Bagaimana? sudah baikkan?" Tanya Gaara.
"Hum. Lumayan. Terima kasih ya" Kataku sambil tersenyum.
"Ano... Ayo kita pulang. Lagiankan ini sudah malam" Lanjutku.
Tapi...
"Naru-chan... Aku menyayangimu" Gumam Gaara sambil memelukku.
"Aku juga menyayangimu, Gaara-kun" Jawabku.
Kita yang berada di taman, diterangi oleh sinar rembulan yang terang.
- Flashbak End -
-Author POV -
"Keesokan harinya... Gaara menghilang" Kata Naruto sambil menangis.
"Souka..." Kata Sasuke sambil menundukkan kepalanya.
"Nee Sasuke-kun... Apa kau sudah tahu apa alasanku selalu menolakmu?" Tanya Naruto.
"Iya. Kau masih belum bisa move on dari Gaara" Jawab Sasuke.
"Hampir tepat. Sebenarnya, cara Sasuke-kun mengungkapkan suka kepadaku, hampir sama dengan Gaara-kun. Kalian secara tiba - tiba mengungkapkannya" Jelas Naruto.
"Jadi kau tidak ingin kejadian itu terulang lagi?" Tanya Sasuke.
"I-iya... Hiks... Aku tidak ingin... Sasuke-kun menghilang..." Kata Naruto.
"Sudahlah" Kata Sasuke sambil menyeka air mata Naruto.
"Jangan sedih lagi ya" Sasuke tersenyum lalu memelukku.
"Humm... Arigatou Sasuke-kun..Terima kasih atas pengertianmu." Kata Naruto sambil membalas pelukan Sasuke.
Naruto yang sadar akan situasi, tiba - tiba melepaskan pelukannya.
"Go-gomen ne, Sasuke-kun" Kata Naruto.
"Hehe..." Sasuke hanya tersenyum.
"Kita pulang saja..." Ajak Naruto.
"Ayo. Sebenarnya aku juga belum mengerjalan PR" Sasuke menyetujui.
- Rumah Uzumaki -
"Terima kasih sudah mengantarku pulang Sasuke-kun"
"Daijoubu yo"
"Aku sangat ingin bertemu dengannya" Gumam Naruto.
DEGG!!
Sasuke sangat kesal mendengarnya.
"Masih ada aku... Naruto" Kata Sasuke.
"Maksud- mmm"
Sasuke mencium bibir Naruto. Dia mulai melumat bibir kecil Naruto. Lidah Sasuke memaksa masuk kedalam mulut Naruto. Lidah Sasuke pun berhasil masuk ke mulut Naruto dan mulai menyapu bagian dalam mulut Naruto dengan Lidahnya. Tal sampai disitu. Sasuke menghisap lidah Naruto.
"Nngghh..." Sela Naruto ditengah ciumannya. Tangan Naruto mulai mencengkram kepala Sasuke dan mendorong kepala Sasuke supaya ciumannya makin dalam.
Sasuke melepaskan ciumannya.
"Hah... Hah... Hah... Bagaimana?" Tanya Sasuke dengan nada yang terengah - engah.
"Hah... Akan... Kupikirkan. Sampai berjumpa besok!" Jawab Naruto sambil berlari masuk ke rumahnya.
Sasuke tersenyum. Dia sempat melihat semburat merah di pipi Naruto.
"Naru-chan... Kau akan segera menjadi milikku" Gumam Sasuke.
TBC
Nee minna~ Maap Chapter kali ini kurang nge feel :'v Kepalaku lagi pusing T^T Jangan lupa baca kelanjutannya ya ^^ Dan saya juga butuh komentar kalian :v Mata mite ne~

Saturday 19 September 2015

Wakaranai yo

Title ↓
Japanese : Wakaranai yo
Indonesia : Aku tidak mengerti
Pairing : SasuNaru
Anime : Naruto
Tokoh Utama : Naruto (Uke) Sasuke (Seme)
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Silahkan pilih chapternya :

Chapter 1
Chapter 2 (On Going)

Tuesday 15 September 2015

Wakaranai yo Chapter 2 | SasuNaru | Naruto

Judul ↓
Japanese : Wakaranai yo
indonesia : Aku tidak mengerti
Pairing : SasuNaru
Tokoh utama : Naruto (Uke) Sasuke (Seme)
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 2
Chapter sebelumnya :

"AKU BILANG DIAM!!" Jawab Naruto dengan nada yang tinggi.
"Maap Sasuke. Aku lelah" Lanjut Naruto.
"....." Sasuke terdiam dan berkata "Haha... Baiklah aku mengerti Naruto. Sebaiknya kau beristirahat saja. Maap sudah mengganggumu. Oyasumi" Kata Sasuke sambil masuk kedalam mobilnya dan langsung mengendarai mobilnya bak orang edan.

Narutos mind : "Gomen ne Sasuke-kun. Lain kalo akan kuceritakan semuanya. Aku hanya menunggu waktu yang tepat"

Naruto bergegas masuk ke rumahnya. Dia memilih untuk langsung tidur, meskipun kakaknya Naruko marah - marah tidak jelas.

~ Wakaranai yo Chapter 2 ~

Pagipun tiba. Burung - burung berkicau saling sapa. Naruto yang sudah selesai mandi, bergegas untuk menyantap sarapannya.

- Ruang makan -

"Ittadakimasu ttebayo" Kata Naruto sambil menyantap makanannya dengan nada yang tidak bersemangat.
"Heh! Ore no Baka otoutou! Kenapa kau kemarin pulang terlambat huh?! Nee-chankan khawatir!" Tanya Naruko dengan nada yang cukup tinggi.
"Jangan bahas itu Nee-chan, kumohon" Jawab Naruto.
"Ta-tapi..."
"Terima kasih atas makanannya" Kata Naruto sambil meninggalkan ruang makan. "Ittekimasu" Lanjut Naruto, bergegas pergi ke sekolah.
"Hah..." Naruko mendesah pasrah /?.

- SMA Konoha -

"Baik anak - anak. Kita akan belajar Logaritma hari ini" Kata seorang Guru yang selalu memakai masker.
"Baiklah! Bapak akan menjelaskan terlebih dahulu, lalu Bapak akan memberi kalian soal" Lanjut Kakashi sensei.
"Baik Pak!" Serempak semua murud terkecuali Naruto.

Naruto sibuk memandangi Sasuke. Tak biasanya Sasuke tidak mengganggunya hari ini.

"Sut! Sasuke! Oy!!" Teriak Naruto. Bukan teriak sih, lebih seperti bisikan.
"..." Sasuke hanya diam.
"Are? Kenapa dengan Sasuke?" Tanya Naruto pada dirinya sendiri.

- Istirahat -

Narutos mind : "Aku harus meminta maap pada Sasuke. Sepertinya Sasuke marah padaku"

Naruto memilih untuk menghampiri Sasuke yang tengah duduk di kursi balkon.

"Ehem!" Naruto berdehem.
"..." Sasuke beranjak pergi.
"Chotto Sasuke-kun!! Ada apa denganmu?!" Tanya Naruto sambil memegang bahu Sasuke.
"Lepaskan tanganmu dariku!" Kata Sasuke sambil menyingkirkan tangan Naruto dengan kasar.
"Sasu-"
"Aku lelah Naruto. Aku sudah mencari semua kekuranganku. Dan setelah Aku tahu apa kekuranganku dan Aku sudah perbaiki, Kau tetap saja menolakku" Kata Sasuke panjang lebar.
"Ma-maksudmu?" Tanya Naruto dengan nada polosnya.
"Cih!! Kau memang seperti ini ternyata" Kata Sasuke.
"Oy! Apa maksudmu berkata seperti itu? Apa karena Aku menolakmu berkali - kali huh?" Kata Naruto yang sudah terpancing amarah.

GGG

Sasuke menelan ludah.

"Aku ha-" Perkataan Naruto terpotong.
"Diam Kau setan kuning! Kau sungguh tidak mengerti perasaanku!!" Bentak Sasuke tepat dimuka manis Naruto.
"Kau sangat jual mahal!! Aku sudah berusaha untuk membuatmu suka kepadaku. Dan setelah aku menyatakan cintaku, kau malah menolakku dengan cara kasar. Aku masih bisa mengerti kalau cara menolakmu itu lembut. Tapi kalau kasar..." Lanjut Sasuke dengan napas terengah - engah. Dia sudah termakan oleh perasaannya.
Mata Naruto mulai berkaca - kaca.
"Tapi aku punya alasan kenapa Aku menolakmu Sasuke. Aku tidak bermaksud menolakmu. Hanya saja..." Jelas Naruto.
"Kalau begitu... Kau harus menerima ini" Kata Sasuke sambil mencium bibir manis Naruto.
Chuu~
Naruto membelalakan matanya. Tidak percaya atas perlakuan Sasuke.
Tangan Sasuke memegang pipi tan milik Naruto, dan mulai mengelus kumis kyuubi milik Naruto. Mata Naruto yang tadinya terbelalak, mulai memejamkan matanya. Kalau boleh jujur, Naruto sangat menikmati ciuman Sasuke.
"Ngghh..." Sela Naruto di tengah - tengah ciumannya.
Sasuke melepaskan ciumannya dengan perlahan. Naruto hanya menunduk sambil menangis.
"Tidak bermaksud menolakku? Cih! Lihat dirimu sekarang Naruto! Kau menangis. Itu tandanya-" Perkataan Sasuke terputus.
"Kau salah Sasuke. Kau yang tidak mengerti perasaanku. Aku sudah bilang kalau aku ini punya alasan" Jelas Naruto.
"Sudahlah. Aku ingin masuk kelas. Jam istirahat sebentar lagi berakhir" Kata Naruto sambil meninggalkan Sasuke.
"Naru... to..." Gumam Sasuke.

- Kedai Kopi -

"Apa - apaan hidupku ini ttebayo?" Kata Naruto sambil meminum kopi.
"Aku... Apa aku menyukainya?" Lanjut Naruto.

- Kediaman Uchiha -

"Tadaima" Gumam Sasuke sambil menutup pintu.
"Okaerinasai Sasuke-kun" Gumaman Sasuke terdengar cukup jelas oleh ibu Sasuke, karena kediaman Uchiha yang seperti kuburan.
"Are? Kenapa wajahmu cemberut begitu Sasuke-kun?" Tanya ibu Sasuke.
"Tidak bu" Jawab Sasuke yang langsung masuk kamar.

- Kediaman Uzumaki -
- Kamar Naruto -

"Aku harus memberitahu Sasuke-kun" Gumam Naruto sambil mengambil Handphonenya.

Disisi lain...

"Aku harus bicara sama Naruto" Gumam Sasuke sambil mengambil handphonenya dan langsung menelpon Naruto.

Naruto yang sudah mengambil handphonenya kaget karena Sasuke menelponnya. Padahal tadi Naruto bergegas untuk menelpon Sasuke.

"Moshi moshi" Kata Naruto.
"Naruto..." Kata Sasuke di seberang sana.
"Iya?" Tanya Naruto.
"Maapkan aku. Aku selalu memaksamu untuk... menjadi milikku" Jawab Sasuke.
"Daijoubu yo, Sasuke-kun. Maapkan Aku juga karena Aku selalu bersikap kasar pada Sasuke-kun" Kata Naruto dengan nada lembut.
"A-ano... Aku ingin membicarakan sesuatau padamu, Sasuke-kun" Lanjut Naruto.
"Apa itu?" Tanya Sasuke.
"Kita harus bertemu. Bisakah kau keluar untukku?" Pinta Naruto.
"Tentu saja. Kau mau aku menunggu dimana?" Tanya Sasuke.
"Bagaimana kalau di kedai teh?"
"Baiklah. Aku akan menunggumu disana. Jaa" Jawab Sasuke.
"Hm. Jaa ttebayo" Kata Naruto sambil menutup telpon.

- Kedai Teh -

"Sumimasen Sasuke-kun, aku telat" Kata Naruto sambil duduk.
"Daijoubu yo" Kata Sasuke sambil tersenyum.
"Jadi, kau mau biacara apa?" Lanjut Sasuke.
"Hm... Ano... Sebenarnya Aku sedang mencari seseorang. Dan Aku ingin minta tolong sama Sasuke-kun" Jelas Naruto.
"Biar Aku tebak. Orang itukan yang ingin kau ceritakan?" Tebak Sasuke.
"Tebakan yang beruntung"
"Nah, coba ceritakan. Dia itu orang yang seperti apa?" Pinta Sasuke.
"Dia... Adalah orang yang..."
Bayangan Gaara muncul.

-FlashBack-
-Naruto POV-

Siang itu... Aku sangat menyukai Gaara. Tiap hari aku bermain dengannya.

"Nee~ Naru-chan?" Sapa Gaara.
"I-iya? A-ada apa Gaara-kun?" Tanya Naruto sambil blushing.
"Aishiteru"
"..." Aku hanya diam dan Dunia menjadi gelap.

TBC

Huwaa~ Maap banget Chapter kali ini lebih gaje :'( Tapi jangan lupa baca Chapter 3 nya ya. Pliiis~ Aku lagi kehabisan ide :'(

Hmm... Mind to comment?

Saturday 12 September 2015

Coming soon for Next Week!!

It's Coming Soon!! Fanfict terbaru SasuNaru di blog ini! Untuk minggu depan tepatnya hari minggu, stay terus ya di blog ini!! Ini dia spoiler buat Chapter 1 nya :

Judul ↓
Japanese : Wakaranai yo
Indonesia : Aku tidak mengerti
Pairing : SasuNaru
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Summary :

"Naru-chan... Aku menyayangimu" Gumam seorang pria berambut merah sambil memeluk Naruto.
"Aku juga menyayangimu, Gaara-kun" Jawab Naruto.
Mereka yang berada di taman, diterangi oleh sinar rembulan yang terang.

~ Wakaranai yo... ~

Karakter :
Uzumaki Naruto
Uchiha Sasuke
Sabaku no Gaara
Inuzuka Kiba
Shikamaru Nara
Aburame Shino
Namikaze Minato
Uzumaki Kushina
Uzumaki Nagato
Uzumaki Naruko
Hatake Kakashi
Uchiha Obito
Uchiha Itachi
Uchiha Fugaku
Uchiha Makoto

Mungkin, Karakternya akan bertambah ^^

See you next week!!

Wakaranai yo Chapter 1 | SasuNaru | Naruto

Judul ↓
Japanese : Wakaranai yo
Indonesia : Aku tidak mengerti
Pairing : SasuNaru
Tokoh Utama : Naruto (Uke) Sasuke (seme)
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 1
Story by : Riki

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Naru-chan... Aku menyayangimu" Gumam seorang pria berambut merah sambil memeluk Naruto.
"Aku juga menyayangimu, Gaara-kun" Jawab Naruto.
Mereka yang berada di taman, diterangi oleh sinar rembulan yang terang.

~ Wakaranai yo... ~

"Ga-Gaara! Ga-Gaara-kun!" Kata Naruto. Naruto sepertinya sedang bermimpi tentang dirinya dan Gaara.
"Tidaak!!" Teriak Naruto sambil bangun.
"Hah... Hah... Hah..." Napas Naruto terengah - engah.
"Gaara..." Gumam Naruto.

/SMA Sunagakure\

Naruto yang sedang duduk dibangku kelas terlihat cemberut. Dia terlihat seperti membayangkan sesuatu, atau mungkin......... mengingat masa lalunya.
"DAR!!" Teriak seorang gadis sambil menggubris Naruto.
"Ada apa, Nee-chan?" Kata Naruto yang sepertinya tidak terkejut oleh kejutan sang Kakak perempuannya.
"Hum! Jangan cemberut dong Naru-chan! Nanti imutnya ilang lagi. Nanti Naruko Nee-chan gak akan beri kue manis lagi" Nasihat sang kakak.
"Naru gak cemberut kok. Hanya saja..." Naruto menghentikan perkataannya.
"Hanya apa?" Tanya Naruko.
"Hehe... Gak papa! Lebih baik Nee-chan segera duduk ke bangku Nee-chan. Sebentar lagi jam pelajaran mulai loh" Suruh Naruto.
"Hmm... Baiklah" Turut Naruko.

Jam pelajaran pun dimulai.

Sebenarnya, Uzumaki Naruko dan Uzumaki Naruto itu saudara kembar.

*jam istirahat*

"Oi Sasuke! Kau jones ( jomblo ngenes ) ya?" Ejek Sai.
"Diam Kau! Kau itukan juga jones!" Kata Sasuke penuh penekanan. Dan Sai langsung pundung di pojokan.
"Hn..." Gumam Sasuke sambil memperhatikan Naruto.
Sasukes mind : "Kapan aku bisa menjadi milikmu, Naruto? Aku tidak bisa seperti ini terus! Aku harus segera mendapatkan Naruto!"
Sasuke langsung berjalan menuju bangku yang dihuni Naruto.
"Hmm... Naruto? Bisa bicara gak?" Tanya Sasuke.
"Ya, silahkan" Jawab Naruto sopan.
"Menurtmu, penampilanku ini seperti apa? Apa aku tampan?" Tanya Sasuke OOC.
"Hum? Bagaimana ya? Kau ini rapih, putih, dan ya, Kau ini tampan" Jawab Naruto terang - terangan.
"Jadi..." Sasuke memotong kata - katanya.
"Jadi apa?" Tanya Naruto.
"Apakah... A-apakah.... Kau, Mau... Menjadi pacarku?" Tanya Sasuke to the point.
"....." Naruto terdiam.
"Naruto? Ja-" Kata - Kata Sasuke terpotong oleh Tamparan Naruto yang sangat keras.
PLAKKK!!!
"KAU INI SIAPA?! KITA TIDAK AKRAB TAPI KAU TIBA - TIBA MENEMBAKKU? APA YANG MENARIK DARIKU? AKU TIDAK AKAN TERTIPU OLEH MULUT SAMPAHMU!!" Tolak Naruto secara kasar sambil berteriak, dan sukses membuat penghuni kelas melihat Naruto keheranan.
"....." Sasuke menunduk.
"A-ano... Ma-maapkan Aku. Aku... eh... Arrgh!! Lupakan saja!!" Kata Naruto sambil berlari menuju toilet.
Sasukes mind : "Naru... Naruto menamparku? Kenapa dia sangat marah?" Sasuke berperang batin.

-Toilet-

"hiks... hiks... Kenapa caranya sangat sama? hiks..." Naruto menangis.

-Pulang Sekolah-

Naruto dan Naruko terlihat tengah berjalan di atas trotoar. Dan Naruto dipenuhi aura berwarna hitam :'v
"Naru-chan kenapa? Kok cemberut terus sih?" Tanya Naruko yang sekaligus memecahkan keheningan.
"Ti-tidak kenapa - kenapa kok" Jawab Naruto yang tentu saja bohong.
"Apa perkataan Sasuke tadi masih kau pikirkan? Kau juga sih! Kenapa sampai membentak Sasuke! Diakan ha-" Omongan Naruko terpotong oleh Naruto.
"Urusai yo, Nee-chan!! Jangan ikut campur masalah pribadiku! Aku benci Nee-chan!!" Kata Naruto sambil mendorong tubuh Kakakaknya dengan kasar dan Naruto pun berlari.
"Oi! Baka Otouto!!" Teriak Naruko penuh kekesalan.

-Tengah jalan-

Naruto terus berlari sambil mengeluarkan air mata dan...
"Naruto!!" Kata seseorang.
"Hm?" Gumam Naruto yang langsung menyeka air matanya dan menoleh ke sumber suara. Dilihatnya sebuah mobil. Dan mobil itu adalah mobil milik Uchiha Sasuke.
"Naruto, kenapa kau berlari?" Tanya Sasuke penuh keheranan.
"Diam kau Teme! Ini semua gara - gara-" Naruto langsung menutup mulutnya dengan tangannya.
"Huft..." Sasuke menghela napas.
"Pasti gara - gara akukan" Tebak Sasuke sambil tertawa asam.
"A-aku bilang diam!" Kata Naruto terbata - bata dan langsung menaiki mobil Sasuke tanpa izin.
"Bawa aku ke suatu tempat! Aku mohon!" Lanjut Naruto.
"Ta-tapi..." Kata - kata Sasuke terpotong.
"Ayo cepat! Kau bawel teme!" Protes Naruto.
"Wakarimashita" Kata Sasuke sambil menginjak gas mobil.

~ Wakaranai yo ~

Sasuke menghentikan mobilnya disuatu tempat.
"He? Baka teme! Kenapa kau membawaku ke bioskop?" Protes Naruto.
"Tadikan kau bilang terserah aku" Jawab Sasuke apa adanya /?
"Hm! Terserah" Kata Naruto sambil menggembungkan pipinya.

- Di dalam bioskop -

"Nee Teme, kau suka film genre apa?" Tanya Naruto.
"Hmm... Apa ya? Horror mungkin" Jawab Sasuke.
"Wah! Horror! Ayo kita nonton Corpse Party! Ikoma Rina jadi pemeran utamanya loh!" Jawab Naruto girang sambil langsung membeli tiket dan mendorong Sasuke masuk.

- Setelah beberapa menit -

"Uuuooo... Te-teme... Aku mual... Uuooo.." Kata Naruto sambil mual - mual.
"Cih! Suruh siapa nonton film itu!" Jawab Sasuke kesal.
"Baka Teme! Hibur ak- Uuoo..." Naruto muntah.
"Hn. Sudahalah. Ayo kita pulang" Ajak Sasuke dengan nada yang lembut.
"Ba-baiklah..." Jawab Naruto sambil cemberut.

~ Perjalanan pulang ~

Sasuke kurang fokus mengendarai mobilnya, karena dia sering melihat Naruto yang tidur yang terlihat menggemaskan.
"Naruto... Kapan kau mau menerimaku?" Gumam Sasuke.
"Ngh... Gaara-kun" Sepertinya Naruto bermimpi. Dia mengigau mengatakan Gaar-kun sambil mendesah /?
Sasukes mind : "Gaara? Siapa Gaara?" Sasuke kebingungan. Siapa Gaara sebenarnya? Mengapa dia bisa berada didalam mimpi Naruto.

- Rumah Naruto -

"Na-Naru... Ayo bangun" kata Sasuke sambil mengeluskan punggung jari telunjuknya ke kumia Naruto.
"Ngh..." Naruto terbangun sambil mengucek matanya.
Sasuke bergumam "kawaii"
"Apa? Kau bilang apa Teme?" Tanya Naruto.
"Kita sudah sampai di rumahmu Naruto. Ayo!" Jawab Sasuke.
Sasuke keluar dari mobil dan langsung membukakan pintu mobil agar Naruto bisa keluar.
"Hati - hati. Kau masih ngantuk Naru" Kata Sasuke penuh perasaan.
Naruto keluar dari mobil dan berkata "Terima kasih" pada Sasuke dan langsung melewati Sasuke.
"Tunggu!" Kata Sasuke sambil memegang tangan Naruto.
"Hm? Apa teme?" Tanya Naruto.
"Aku ingin mengatakannya lagi"
"Mengatakan apa?" Tanya Naruto penasaran.
"Aishiteru... Naru-chan" Ucap Sasuke lembut.
"....." Naruto terdiam.
"Aku mohon Naru! Terimalah aku!" Sasuke memaksa.
PUKK!!
Naruto memukul pipi mulus Sasuke.
"Urusai! Jangan pernah mengucapkan kata - kata itu lagi!" Jawab Naruto marah. Perkataan Sasuke membuat wajah Naruto yang imut menjadi menyeramkan.
"Tapi kenapa?" Tanya Sasuke.
"AKU BILANG DIAM!!" Jawab Naruto dengan nada yang tinggi.
"Maap Sasuke. Aku lelah" Lanjut Naruto.
"....." Sasuke terdiam dan berkata "Haha... Baiklah aku mengerti Naruto. Sebaiknya kau beristirahat saja. Maap sudah mengganggumu. Oyasumi" Kata Sasuke sambil masuk kedalam mobilnya dan langsung mengendarai mobilnya bak orang edan.

Narutos mind : "Gomen ne Sasuke-kun. Lain kalo akan kuceritakan semuanya. Aku hanya menunggu waktu yang tepat"

Naruto bergegas masuk ke rumahnya. Dia memilih untuk langsung tidur, meskipun kakaknya Naruko marah - marah tidak jelas.

TO BE CONTINUED

Haaa~ FF gaje ya :v Baiklah! Saya berharap ada yang mau memberikan komentar :'v Chapter 2 akan rilis minggu depan! So, for next week, stay on this blog again, please! Dan Aku sangat membutuhkan komentar :'v
Mata mite ne~

Tuesday 2 June 2015

Masker Berkacamata Chapter 5 [END] | KakaObi | Naruto

Title : Masker Berkacamata.
Tokoh Utama : Obito Uchiha (Uke) dan Kakashi Hatake (Seme).
Pairing : KakaObi. (mungkin ada SasuNarunya :p )
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 5 [END] -Belajar Merelakan-
Summery :
"Obito rambutmu rontok"
"A-ano... Itukan hal yang wajar. Sudahlah! Ayo masuk!" Ajak Obito.
...................................................
*Author POV*
3 tahun kemudian. Kakashi dan teman-temannya lulus dari universitas. Kakashi bekerja sebagai manager ayahnya, dan Sasuke menggantikan Ayahnya sebagai atasan perusahaan Ayahnya, karena Ayah Sasuke meninggal. Bagaimana dengan para uke? Naruto sepertinya lebih beruntung. Dia menikah dengan orang yang sangat dicintainya, yaitu Sasuke. Sedangkan Obito...
______________________________
Siang itu, Kakashi sedang berbicara dengan Ayahnya.
"Onegai, Shichiue..." Kata Kakashi.
Yup! Kakashi sedang membicarakan hubungannya dengan Obito, dan Kakashi meminta restu dara Ayahnya.
"Jika itu membuatmu bahagia, Ayah merestuimu, Kakashi" Ucap Ayah Kakashi sambil tersenyum dan mengelus rambut Kakashi.
"Honto ni? Arigato" Ucap Kakashi sambil tersenyum bak wanita di iklan pixy.
______________________________
Oiya! Kita sedang menceritakan Obitokan? Iya kan? Bener kan? (#Slapped)
Kakashi sebenarnya tidak tahu kalau Obito rutin menjalani kemo. What? Kemo? OK! OK! Sebenarnya, penyebab Obito tidak bisa melihat adalah karena Obito mempunyai penyakit kanker mata. Obito tidak menceritakannya pada teman-temannya, apalagi sama Kakashi.
Siang itu, Kakashi menuju rumah Obito.
•••Rumah Obito•••
Ding Dong!
Kakashi menekan bel rumah.
"Sebentar" Teriak Obito didalam rumah.
Tak lama kemudian, Pintupun terbuka.
"Siapa?" Kata Obito.
"Coba tebak!" Kata Kakashi.
"Hnnn.... Umm... Siapa ya?" Apa Kau teman Ayahku?" Jawab sekaligus tanya Obito.
"K-Kau sudah melupakanku ya?" Kata Kakashi sambil cemberut.
"Aki i-" Kata Kakashi terpotong oleh pelukan Obito.
"Mana mungkin Aku lupa suaramu. Aku hanya mempermainkanmu. Haha... Dasar Kashi-Baka!" Kata Obito sambil tertawa.
"Dasar Kau ini" Kata Kakashi sambil mengelus rambut Obito. Tetapi, rambut Obito banyak yang jatuh.
"Obito rambutmu rontok"
"A-ano... Itukan hal yang wajar. Sudahlah! Ayo masuk!" Ajak Obito.
"Sebenarnya, Aku mau mengajakmu main Obito. Bisa gak?" Ajak Kakashi.
"Ayo!"
Obitopun digendong Kakashi dan pergi.
...................................................
*Kantor Uchiha*
"Sasuke! Waktu kerjamu hanya sampai siang inikan?" Tanya Naru.
"Iya. Kenapa emang?" Kata Sasuke sambil membaca dokumen.
"Hari ini taman bermain buka loh! Kesana yu?" Ajak Naru malu-malu kyuubi(?).
"Baiklah. Nanti kita kesana. Asal..." Kata Sasuke sambil mendekati Naruto.
"Asal apa?" Tanya Naruto.
"Kau harus menciumku dulu" Kata Sasuke sambil menunjuk bibirnya.
"HUM!! Dasar!!"
"Haha... Ayolah Naru~~~" Paksa Sasuke sambil bersenandung.
"Baiklah. Chu~~"
..................................................
*Taman Bermain*
"Nah! Sudah sampai!" Kata Kakashi bersemangat.
"Kita di mana? Kedengarannya ramai sekali" Kata Obito.
"Kita di taman bermain" Jawab Kakashi.
"O yah? Aku tidak pernah ke taman bermain sebelumnya"
"Souka. Berarti Kau pertama kali ke taman bermain itu bersamaku" Kata Kakashi sambil tersenyum.
"Hn! Kau benar!"
______________________________
"Teme~~!! Cepat kemari!! Kita naik roller coaster!!" Seru Naruto.
"Hn. Kau sajalah Dobe. Aku malas" Jawab Sasuke dingin.
"Teme... Hiks... Teme sudah tidak sayang Naru lagi. Hiks..." Kata Naru sambik fluppy eyes.
"Ba-baiklah Dobe. Ayo kita naik. Jangan nangis! Malu tau!" Kata Sasuke.
"Yeee~~!! Teme masih sayang Naru!!" Kata Naru semangat sambil memeluk Sasuke.
Tak lama setelah itu.
"Loh? Sasuke? Naruto? Kalian kesini juga ternyata" Kata Kakashi yang kebetulan melihat SasuNaru.
"Waahh! Kakashi-nii! Obito-nii! Ternyata kalian disini juga. Ano... Bagaimana kalo kita naik roller coaster bersama-sama?" Ajak Naru.
"Boleh" Jawab Kakashi.
"Chotto! Roller coaster itu apa?" Tanya Obito.
"Nanti juga Kau akan tau sendiri" Jawab Kakashi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Merekapun menaiki roller coaster. Trivia untuk kalian. Posisi duduk mereka, Naruto dibelakang Kakashi, dan Sasuke dibelakang Obito. Setelah roller coaster di aktifkan.
"Um... Kurasa tempat dudukku bergoyang" Gumam Obito.
"Obito, Berdoalah!" Suruh Kakashi.
"Bismillahirahmanirahim" Sudah.
1...2...3!
KYAAAAAA!!!!!!
Semua penumpang berteriak. Ditengah-tengah jalan wahana, teriakan semakin kencang. Tapi tidak untuk Sasuke. Sasuke hanya bengong, karena ada banyak darah yang mengenai wajahnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
*Setelah turun*
"Um... Uooo... Ngh... Teme~~~ Aku mau muntah" Kata Naruto.
"Kyyaaaa!!! Teme!! Wajahmu penuh darah!!" Lanjut Naru histeris.
"Sasuke? Kau terluka?" Tanya Kakashi.
"Tidak. Coba lihat orang itu!" Kata Sasuke sambil menunjuk seseorang yang langsung dilihat Kakashi.
"Ada apa dengan orang itu?" Tanya Kakashi penasaran.
"Di sebelah wajahnya juga ada darah. Dan dia duduk dibelakangku" Kata Sasuke sambil melihat Obito.
"Dan Obito duduk didepanku" Lanjut Sasuke.
"Jadi, maksudmu darah itu berasal dari Obito?" Tanya Kakashi.
"Kemungkinan besar"
"Tapi..." Kakashi melihat Obito. Dan tak disangka. Obito mimisan.
"O-obito? Kau sakit?" Tanya Kakashi.
"Ti-tidak kok!" Jawab Obito.
"Hontou?"
"Hum! Aku tidak sakit"
Obito's mind : "Gawat! Aku hampir saja ketahuan!"
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
"Kakashi, Obito, Aku dan Naruto pulang dulu ya" Kata Sasuke.
"Baiklah. Hati-hati dijalan" Kata Kakashi.
"Ano... Obito-nii. Jaga kesehatan ya!" Kata Naruto.
"Baik Naru. Terima kasih ya" Kata Obito sambil tersenyum.
SasuNarupun pulang.
Kakashi membawa Obito ke sebuah tempat duduk yang jauh dari keramayan. Hanya padang rumput yang tersisa dan dihiasi warna jingga oleh matahari sore.
"Kita istirahat dulu disini ya, Obito" Kata Kakashi yang sambil menolong Obito untuk duduk.
"Ano, Kakashi" Kata Obito.
"Iya?"
"Apa Kau masih mencintaiku?" Tanya Obito.
"Apa yang Kau bicarakan Obito? Tentu saja Aku masih mencintaimu. Bahkan Aku berencana untuk melamarmu" Jawab Kakashi.
"Honto ni arigatou... Kakashi" Kata Obito sambil memeluk Kakashi.
"Arigato... Hiks..." Lanjut Obito.
"Obito... Kenapa Kau menangis?" Tanya Kakashi.
"Aku bahagia. Hiks..." Jawab Obito.
"Kau berlebihan"
Andai saja. Andai saja Kakashi tau bahwa yang tersirat di mata Obito bukan hanya tanda bahagia. Tetapi juga ketakutan dan ketidainginan. Obito takut bahwa dia akan segera mati. Obito tidak ingin kehilangan Kakashi.
"Obito..." Gumam Kakashi sambil menengadahkan wajah Kakashi.
Chu~~!!
Kakashi melumat bibir Obito. Obito melingkarkan lengannya di leher Kakashi untuk memperdalam ciumannya.
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
*Rumah Obito*
"Terima kasih untuk hari ini, Kakashi" Ucap Obito.
"Sama-sama Obito. Kau istirahat yang cukup ya!" Kata Kakashi.
"Apa yang kau bicarakan Kashi-Baka!! Akukan gak sakit" Kata Obito sambil mengkerucutkan bibirnya.
"Haha..." Kakashi hanya bisa tertawa melihat kelakuan pacarnya.
"Ano, Kakashi. Aku ingin hidupmu bahagia. Aku ingin tidak ada air mata disetiap harimu. Aku ingin semua itu terwujud. Maukah Kau berjanji untuk selalu bahagia, Kakashi?" Pinta Obito.
"Selama ada Kamu, Aku sanggup" Jawab Kakashi.
"Hiks... Hiks... Pulanglah hati-hati di jalan" Suruh Obito yang langsung menutup pintu. Kakashi bisa melihat air mata yang mengalir dipipi Obito.
"Obito...." Gumam Kakashi sebelum dia pergi dari rumah Obito.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
-Keesokan Paginya di Kamar Kakashi-
"Huaaammm...." Kakashi menguap.
"Yossh!! Waktunya ke rumah Obito" Kata Kakashi dengan penuh semangat.
Setelah semua siap, Kakashi langsung pergi ke rumah Obito.
→Rumah Obito←
"Obito!" Teriak Kakashi. (Kenapa dia gak pake bel? Entah).
Pintupun terbuka. Tapi, yang dilihat Kakashu adalah seorang Wanita paruh baya.
"Tuan Kakashi? Apa anda mencari tuan Obito?" Tanya Wanita itu yang diketahui seorang pembantu.
"Iya Bi. Apa dia ada?" Tanya Kakashi.
"Sebenarnya Bibi tidak boleh memberitau ini tapi... Tuan Obito terus saja memanggil nama Anda. Dan ini harus kuceritakan"
××× 5 menit kemudian ×××
"Ja-jadi? Obito mengidap penyakit kanker?" Kata Kakashi terkaget-kaget.
"Sebaiknya Anda ke rumah sakit, dan temui Obito" Kata Bibi itu.
"Baiklah. Terima kasih ya!" Kata Kakashi yang langsung pergi.
+++ Rumah Sakit Konoha +++
Kakashi menghampiri keluarga Obito.
"Bagaimana dengan keadaan Obito?" Tanya Kakashi.
"Hiks... Obito..." Kata Ibu Obito yang langsung memeluk Kakashi.
"Apa benar, Obito mengidap penyakit kanker?" Kata Kakashi sambil mengeluarkan air mata.
"Kau benar. Hiks..." Jawab Ibu Obito
Dokterpun keluar.
"Kalian keluarga Obito?" Tanya Dokter.
"Iya" Jawab keluarga Obito serempak.
"Obito tidak tertolong. Maapkan kami" Kata Dokter.
"OBITOOO!!!" Teriak Ibu Obito dan langsung pingsan.
"Obi... To..." Kata Kakashi yang terkulai lemah.
^^^ Setelah selesai pemakaman ^^^
"Obito... Hiks... Sniff" Kakashi tak henti menangis. Obito, orang yang sangat di dicintainya itu meninggalkannya untuk selamanya.
"Ka... Hiks... Kakashi-nii..." Kata Naru dan memeluk Kakashi.
"Aku... Hiks... Naru sangat sedih. Sniff..." Kata Naru terisak-isak.
"Kakashi... Yang sabar ya. Sniff" Kata Sasuke. Terlihat mata Sasuke merah, yang sepertinya habis menangis.
"Terima kasih..." Kata Kakashi dan Kakashi duduk jongkok di pinggir kuburan. Dia mengambil sesuatu dari dalam sakunya. Diambilnya sebuah kotak yang berisi cincin.
"Obito... Will... You... Marry... Me? Aku anggap itu, iya" Kata Kakashi, dan menaruh cincin itu didekat nisan Obito.
Kakashi's mind : "Obito, Maap. Maap Aku telat mengucapkannya. Tapi Aku akan mengabulkan keinginan sekaligus perkataan terakhirmu. Obito... Aku akan selalu mencintaimu"
______________________________
"Jadi, Paman sampai sekarang tidak menikah?" Kata seorang remaja pada Kakashi.
"Tentu saja tidak. Tapi Aku tetap selalu bahagia" Jawab Kakashi.
"Nah, Konohamaru. Apa kau mencintai seseorang?" Lanjut Kakashi.
"Um.... Ada" Jawab Konohamaru sambil blusshing.
"Ungkapkanlah perasaanmu sebelum terlambat"
"Akan Aku usahakan!"
"Bisa Aku lihat wajahnya?" Pinta Kakashi.
"Sebentar" Kata Konohamaru yang langsung mengambil hp-nya, dan diberikan pada Kakashi.
"Itu wajahnya. Maniskan?" Lanjut Konohamaru.
"..." Kakashi terdiam.
"Paman? Oey Paman! Kenapa bengong?" Kata Konohamaru berteriak.
"Obito..." Gumam Kakashi sambil meneteskan air mata.
THE END.
Mind to comment?

Jump to Chapter :

Wednesday 27 May 2015

Request Page

REQUEST PAGE
Bagi Anda yang mau request, silahkan komentar.

Masker Berkacamata

Title : Masker Berkacamata
Tokoh Utama : Obito Uchiha dan Kakashi Hatake
Pairing : KakaObi dan SasuNaru
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Silahkan pilih Chapternya :

Naruto

Berikut adalah FanFiction Naruto. Silahkan klik Judulnya ^_^

1. Masker Berkacamata

List Anime

Berikut adalah List Anime yang saya dibuat fanfictnya. Silahkan klik ^_^

- Naruto

Saturday 23 May 2015

Masker Berkacamata Chapter 4 | KakaObi | Naruto

Title : Masker Berkacamata.
Tokoh Utama : Obito Uchiha (Uke) dan Kakashi Hatake (Seme).
Pairing : KakaObi. (mungkin ada SasuNarunya :p )
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 4 -Untuk apa manusia hidup?-
Summery :
"Tapi Kakak senang melihatmu bahagia. Kau diurus dengan baik oleh pacarmu, dan temanmu yang lainnya. Maaf... Maafkan Kakak karena tidak bisa membahagiakanmu, Naruto" Kata Kakak sambil menundukkan kepala.
"Nii-San jangan bicara seperti itu. Selama ini Naru bahagia bersama Nii-San. Maafin Naru kalo selama ini Naru jarang bersama Nii-San. Naru hanya-..." Lagi-lagi kata-kataku terpotong. Nii-San langsung memelukku.
...................................................
T
R
I
V
I
A
TRIVIA : Chapter ini sudah tidak flashback.
...................................................
*Naruto POV*
"Ngghh..." Aku berusaha membuka mataku.
"Um? Dimana Aku?"
|||||Lain Tempat|||||
*Kakashi POV*
"Hangatnya" Kataku.
"Enghh.... Hentikan itu, Kashi-Baka!" Suruh Obito.
"Suruh siapa Kau menginap dirumahku"
"Huft..." Desah Obito.
"Hehe..."
"Berhentilah memelukku, Kashi-Baka!" Rengek Obito.
"Tidak mau. Kau masih untung Aku peluk. Sebenarnya Aku mau yang lebih" Kataku.
"..." Obito terdiam.
><><Rumah Sasuke><><
*Naruto POV*
"Oiya ya. Aku lupa kalo Aku sedang menginap dirumahmu Teme" Kataku sambil menggaruk kepalaku yang tak gatal.
"Hah Kau ini. Aku mau mandi dulu ya" Kata Sasuke sambil turun dari tempat tidur.
Selama Sasuke mandi, Aku membereskan tempat tidur.
#5 menit kemudian#
Sasuke keluar dari kamar mandi.
"Sekarang Kau cepat mandi. Lalu bawa makanan untuk Kau dan Kakakmu, Nagato" Kata Sasuke.
"OK".
~~~Setelah selesai mandi dan membawa beberapa makanan~~~
"Haha... Mungkin Kakak merindukanku" Kataku.
"Itu pasti. Kakakmukan sangat menyayangimu" Kata Sasuke.
"Ayo! Naik ke mobilku!" Lanjut Sasuke.
"Hum!" Kataku sambil menganggukkan kepalaku.
•••Kolong Jembatan•••
"Nagato-nii!" Teriakku.
"Umh? Naru? Kau sudah pulang ternyata" Kata Kakakku.
"Hum! Ini makanan untuk Nii-San" Kataku sambil menyodorkan makanan.
"Arigatou"
"Hm! Hm! Jangan berterima kasih padaku!" Kataku sambil menggelengkan kepalaku.
"Berterima kasihlah pada Sasuke" Lanjutku.
"Hehe... Dimana Sasuke?" Tanya Kak Nagato.
"Oh. Dia lagi di toilet umum" Jawabku.
"Souka"
"Ayo makanlah Kak! Kakak pasti laparkan?"
"Hm.. Baiklah"
-_-_-Setelah selesai makan-_-_-
"Um... Naru?"
"Ya?"
"Kau sekarang lebih senang bermain dengan mereka ya?" Kata Kakak.
"Mak-.." Kata-kataku terpotong.
"Tapi Kakak senang melihatmu bahagia. Kau diurus dengan baik oleh pacarmu, dan temanmu yang lainnya. Maaf... Maafkan Kakak karena tidak bisa membahagiakanmu, Naruto" Kata Kakak sambil menundukkan kepala.
"Nii-San jangan bicara seperti itu. Selama ini Naru bahagia bersama Nii-San. Maafin Naru kalo selama ini Naru jarang bersama Nii-San. Naru hanya-..." Lagi-lagi kata-kataku terpotong. Nii-San langsung memelukku.
"Naru... Teruslah hidup dengan senyum ya. Sasuke dan temanmu yang semuanya baik. Jadi, jangan kecewakan mereka ya, Naru?"
"Baiklah, Nii-San. Tunggu! Itu seperti kata-kata terakhir? Ja-jangan bicarakan itu lagi" Kataku sambil melepaskan pelukanku.
"Hum..." Kata Nii-San sambil memelukku kembali.
Tak lama kemudian, Sasuke datang.
"Wah... Kakak dan Adik yang sangat akrab. Hehe..." Kata Sasuke.
"Hehe... Um... Sasuke..." Kata Kakak sambil melepaskan pelukannya.
"Iya?"
"Tolong jaga Naru ya" Pinta Nii-San.
"Hum. Itu sudah menjadi kewajibanku sekarang" Jawab Sasuke.
"Baguslah. Ano... Aku pergi dulu ya. Terima kasih makanannya." Kata Nii-San.
#Setelah Nagato pergi#
"Memangnya Kakakmu itu mau pergi kemana?" Tanya Sasuke.
"Entahlah. Oiya! Aku mau menyusul Kakak ya"
"Mau apa?"
"Entahlah. Tapi ini kemauan 'hatiku'"
"Kalau begitu Aku ikut"
"Ayo!"
...............................................................
"NIII-SAAN!!" Teriakku.
"Nii-San dimana ya?"
"Naru! Coba lihat itu!" Kata Sasuke sambil menunjuk sesuatu.
"Ada apa dengan benang itu?"
"Itu kelihatannya emang benang. Tapi kalo dilihat dengan teliti, itu rambut." Jelas Sasuke.
"Iya benar itu rambut, dan warnanya merah. Apa jangan-jangan..." Kataku khawatir.
Aku berlari menuju tempat itu. Disini memang sepi. Dan setelah Aku sampai dimana rambut itu berada, ternyata itu Kakakku! Tapi, kenapa dibibirnya ada darah?
"Nii-San? Nii-San berkelahi?"
"Ti-tidak... Naru..." Kata Nii-San terbata bata.
"Lalu kenapa?"
"Itu tak penting Naru! Ayo kita bawa Kakakmu ke rumah sakit!" Kata Sasuke.
"Hum!" Kataku sambil mengeluarkan air mata.
°•°•°Konoha no Hospital°•°•°
-Ruang Tunggu-
"Nii-San..." Kataku sambil menangis.
Sasuke mengeluarkan HP dan menelpon Kakashi.
"Kakashi?" Kata Sasuke.
"Iya? Ada apa Sasuke?"
"Bisakah Kau ke rumah sakit konoha? Kakaknya Naru masuk rumah sakit"
"Loh? Emangnya Nagato sakit apa?" Kata Kakashi kaget.
"Penjelasannya nanti saja! Cepat kesini dan bantu Aku menghibur Naruto!"
"Baiklah!"
Telponpun dihentikan.
"Tenanglah Naru. Kakakmu pasti selamat. Tenanglah." Kata Sasuke menenangkanku, sambil memelukku.
"Hiks... Hiks..." Aku hanya bisa menangis dan membalas pelukan Sasuke.
Tak lama kemudian Kakashipun datang sambil menggendong Obito.
"Gimana keadaan Nagato?" Tanya Kakashi begitu tiba di rumah sakit.
"Belum ada pemberitahuan. Dokter masih melakukan tugasnya" Jawab Sasuke.
"Souka"
"Naru? Kaukah yang menangis?" Tanya Obito.
"Iya Obito" Jawab Sasuke.
"Naru, jangan menangis. Kakakmu akan baik-baik saja" Hibur Obito.
"Hiks... Hiks..."
"Lebih baik kita berdoa supaya Kakakmu selamat ya Naru" Kata Obito lagi.
"Obito benar Naru. Kita sebaiknya berdoa supaya Kakakmu sembuh" Kata Sasuke.
Beberapa menit kemudian, Dokterpun datang
"Kalian keluarganya Nagato?" Tanya Dokter pada kami.
"Iya" Jawab Dokter serempak.
"Maapkan kami. Tapi Nagato tidak terselamatkan" Kata Dokter, menyesal.
"Ba-bagaimana bisa? NIII-SAAN!! DOUSHITE?!" Teriakku. Air mataku semakin deras mengalir.
"Maapkan kami. Tapi sepertinya Nagato tidak pernah pergi berobat" Kata Dokter.
"Maksudnya? Nagato punya penyakit?" Tanya Kakashi.
"Nagato menyadap penyakit kanker jantung yang sudah mencapai stadium 4" Jelas Dokter.
"..." Semuanya terdiam terkecuali Naru yang terus saja menangis.
"Aku harus menemui Kakak" Kataku.
Aku langsung berlari menuju ruangan dimana Kakakku berada. Nii-San telah ditutupi oleh kain berwarna putih.
"Kakak... Hiks... Kenapa? Kenapa Kakak meninggalkanku?!"
"Naru! Biarkanlah Kakakmu pergi dengan tenang!" Kata Sasuke.
PLAKK!!
Aku menampar Sasuke.
"Kenapa Kau bisa berkata seperti itu huh?! Kau tidak mengerti perasaanku SA.SU.KE!!"
"Sekarang dengarkan Aku. Disini, bukan hanya Kau yang menderita. Obito, Dia kehilangan penglihatannya. Kakashi, Dia kehilangan Ibunya. Dan Aku.... Aku yang paling mengerti perasaanmu. Aku juga kehilangan Kakakku!"
"Te-teme..." Kataku tak percaya. Aku merasa tidak enak sudah mengatakan bahwa Sasuke tidak mengerti perasaanku.
"Maafkan Aku" Kataku sambil memeluk Sasuke.
"Tenanglah Naru. Sekarang Kau tidak sendirian. Ada Aku, Kakashi, dan juga Obito"
"Terima kasih Sasuke. Terima kasih semuanya"
---Pemakaman---
Setelah Nagato sudah dimakamkan.
Naruto's mind : "Nii-San, Aku masih ingat kata-kata terakhir Nii-San. Dan Aku... Aku akan menganggap itu sebagai janjiku padamu, Nii-San".
 
TO BE CONTINUED.

Mind to comment?
 Jump to Chapter :

Masker Berkacamata Chapter 3 | KakaObi | Naruto

Title : Masker Berkacamata.
Tokoh Utama : Obito Uchiha (Uke) dan Kakashi Hatake (Seme).
Pairing : KakaObi. (mungkin ada SasuNarunya :p )
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 3 -Cinta Selalu Kebetulan.-
Summery :
"Loh?! Gak pilih sendiri-sendiri?" Protes Hinata.
"Tidak nyonya."
"Hum! Merepotkan!" Gerutu Hinata.
...................................................
T
R
I
V
I
A
TRIVIA : Chapter ini adalah chapter bonus. Chapter ini juga chapter filler/flashback. Kira-kira 1 minggu kebelakang.
...................................................
*Author POV*
-Pagi Hari-
Kalian pasti tahukan, apa kegiatan Kakashi di pagi hari? Yup!! Sekolah. Hanya saja ada yang berbeda bagi Kakashi. Kakashi yang biasanya pergi sendirian, kini Kakashi pergi berdua dengan Obito, yang sekaligus pacarnya.
*Universitas Konoha*
"Nah, kali ini ada tugas buat kalian. Tetapi, akan dibagi menjadi beberapa kelompok" Kata seorang Dosen.
"Kenapa harus berkelompok Pak?" Kata seorang yang berambut ala nanas, Shikamaru Nara.
"Oh, itu. Saya memberikan tugas berkelompok supaya menambah kekompakan dan..." Kata-katanya sengaja dipotong.
"Dan apa?" Kata semua murid.
"Menjaga silaturahmi kalian" Kata Pak Dosen dengan riang gembira. Yeah! Hari ini Pak Dosen sedang alim :v
"Ck! Mendokusai!" Gerutu Shikamaru.
"Baiklah! Sekarang akan Bapak umumkan kelompoknya"
"Loh?! Gak pilih sendiri-sendiri?" Protes Hinata.
"Tidak nyonya."
"Hum! Merepotkan!" Gerutu Hinata.
"Kelompok tapir terdiri atas Sakura, Ino, dan Hinata. Kelompok singa terdiri atas Ten Ten, Rock Lee, dan Kurenai. Kelompok kucing terdiri atas Sasuke, Obito, dan Kakashi. Kelompok hiu terdiri atas Kisame, Guy, dan Zetsu. Kelompok ular terdiri atas Orochimaru, Konan, dan Kabuto. Kelompok anjing terdiri dari Kiba, Neji, dan Killer Bee. Dan kelompok terakhir kelompok tarantula dan kelompok yang kelebihan satu terdiri dari Tayuya, Gaara, Kankurou, dan Temari."
"Heee??!! Kenapa kelompokku diberi nama TAPIR?!" Protes Ino.
"Pertanyaan bagus! Temanya adalah mengamati hewan. Dan nama kelompok kalian adalah nama hewan yang harus kalian amati" Jelas Pak Dosen.
"Heee??!! Kenapa Gue harus ngamatin singa seh?!!" Teriak Kurenai histeris.
"Pokoknya Gue gak mau tahu!! Lo semua harus nyelesein tugasnya sampe minggu hareuuup!!" Tegas Pak Dosen yang tiba-tiba jadi aneh.
"Ba-Baik Pak!" Serempak semua murid.
-Bel pulang pun berkumandang-
*Perjalanan pulang*
"Untung kita kebagian kucing." Kata Kakashi.
"Hn. Untung saja tidak kebagian singa atau hiu." Sahut Sasuke.
"Ano... Ma-maaf. Sepertinya Aku tidak bisa membantu" Kata Obito dengan nada bicara yang kedengarannya menyesal.
"Tidak apa kok. Kami bisa mengerti. Iyakan Sas?" Hibur Kakashi.
"Iya"
"Kau dengarkan Obito?"
"A-arigatou gozaimasu"
"Sami-sami" Jawab Sasuke sambil tersenyun lebar.
"A-ano... Sepertinya kita bertiga tidak punya kucing ya?" Tanya Kakashi.
"Iya. Aku tidak punya kucing. Kalau Kau Obito?"
"Aku juga tidak punya"
"Kalau begitu, yang kebagian nyari kucing, kuserahkan padamu ya Sasuke" Suruh Kakashi.
"Na-naha bet aing?!" Tanya Sasuke dramatis.
"Aku kan harus menjaga Obito. Baybay" Kata Kakashi sambil melangkah pergi.
"Cih! Mendokusai! Sebaiknya Aku cari dimana ya?" Kata Sasuke sambil berpose berpikir.
"Hum! Mungkin kolong jembatan"
*Kolong Jembatan*
"Nyan~! Nyan~! Huft! Biasanya banyak kucing liar disini" Kata Sasuke yang sepertinya 'hampir' putus asa. Dan mungkin ada secercah cahaya buat Sasuke. Sasuke melihat ada se-ekor kucing berwarna hitam. Tapi... Tapi... Tapi... Tapi... Tapi... (Author ditabok reader) #plakk# Tapi kucing itu sedang dipeluk oleh seseorang. Tapi, akhirnya Sasuke memutuskan untuk menghampirinya.
"A-ano... Bolehkah aku pinjam kucingnya?" Tanya Sasuke pada orang yang sedang memeluk kucing.
"Anata wa... Dare?" Tanya orang tersebut.
"Nami abdi Sasuke Uchiha. Anata?"
"Naruto Uzumaki"
"Jadi, apa Aku boleh meminjam kucingmu?"
"Tidak boleh! Neko-ku tidak akan Aku pinjamkan padamu!"
Sasuke kelihatan kebingungan. Tapi, tiba-tiba lampu terang benderang muncul diatas kepala Sasuke.
"1...2..."
"Apa-apaan Kau?"
"3!" Yup! Sasuke merebut kucing yang malang itu dari Naruto. Dan tentu saja Naruto tidak menerima semua itu. Saat Naruto mau merebut kembali kucingnya, Sasuke keburu lari. Tapi eh tapi lagi, Naruto mengejar Sasuke.
"Sial!" Gerutu Sasuke.
"Aku kira si pirang itu larinya lamban. Tak Kusangka! Ternyata dia mempunyai stamina kuda!" Lanjut Sasuke.
"Hei Kau Teme!! Kembalikan neko-ku!" Teriak Naruto.
"Apa-apaan Kau memanggilku Teme? Dasar Dobe!" Balas Sasuke yang ternyata tidak mau kalah 'WORD WAR'.
"Kau yang apa-apaan!! Kenapa kau menculik neko-ku Teme?!"
"Sial! Aku dalam posisi salah" Desah Sasuke.
|||Dilain Tempat|||
*Kakashi's Home*
"Obito, kita sudah sampai di rumahku" Kata Kakashi.
"Souka"
Kakashipun memasuki rumah.
>>>Ruang Tamu<<<
Kakashi membantu duduk Obito.
"Obito, Kau mau minum apa?" Tanya Kakashi.
"Air putih saja" Jawab Obito.
"Baiklah"
Kakashipun pergi ke dapur untuk mengambil air minum.
"TEMEEEE!!! KEMBALIKAN NEKO-KU!!!"
"TIDAK MAU!!"
"Suara berisik apa itu?" Gumam Obito.
"Dasar Kau!!" Teriak Naruto lagi.
Sasukepun langsung masuk ke rumah Kakashi. Dan Narutopun ikut masuk kedalam rumah.
"Oy!! Aku dapat kucingnya!!" Teriak Sasuke di ruang tamu.
"Ba-baguslah Sasuke" Kata Obito.
"Sialan K-" Omongan Naruto terpotong.
"Obito-nii?! Ini rumahmu ya?" Lanjut Naruto.
"Bukan. Ini rumah Kakashi" Jawab Obito.
"Ja-jadi ini rumah Kakashi-nii? Wah... Besar sekali" Kata Naruto sambil melihat kiri, kanan, depan, atas dan bawahnya.
"Oiya!! Mana si pantat ayam?" Tanya Naruto.
"Pantat ayam? Siapa dia?" Tanya Obito heran.
"Itu loh. Namanya um... ano... hn... Sa... Uke.... Aku lupa lagi" Kata Naruto sambil mewek.
"Oh. Maksudmu Sasuke?"
"Iya! Dimana dia? Dia tadi menculik kucingku yang malang"
"Begini Naru-kun. Kami diberi tugas. Dan tugas kami mengamati kucing. Karena kami bertiga tidak punya kucing, jadinya Kakashi memerintahkan Sasuke untuk mencari kucing." Jelas Obito.
"Oh.... Jadi begitu ya. Kenapa dia tidak bilang dulu padaku"
"Jadi Naru, apa boleh kami meminjam kucingmu?" Pinta Obito.
"Kalo Obito-nii yang pinjam sih... Gak papa. Hehe" Jawab Naru sambil nyengir khasnya.
"Arigato"
Tak lama kemudian, Kakashipun datang dengan membawa segelas air putih.
"Loh? Naru? Kenapa Kau bisa tahu rumahku?" Tanya Kakashi heran.
"I-itu..."
"Ahaha... Sudahlah. Silahkan duduk" Kata Kakashi.
"Tidak mau"
"Kenapa?"
"Bajukukan kotor. Aku tidak enak." Jawab Naru.
"Sebaiknya Aku pulang" Lanjut Naruto.
"Ja-jangan pulang Naru. Temani Aku disini ya?" Pinta Obito.
"Ya Naru! Kalau Kau merasa tidak enak dengan pakaianmu, sebaiknya Kau mandi dulu. Nanti Aku siapkan bajunya" Kata Kakashi.
"Baju?! Tapi pakaian Kakashi-nii itukan besar-besar" Kata Naruto.
"Aku punya beberapa yang cocok buatmu. Cepatlah! Mandi dulu sana!" Perintah Kakashi.
"Baiklah"
*Kamar Mandi*
Setelah memasuki kamar mandi, Naruto langsung membuka semua pakaiannya. Tapi naas! Naruto tidak sadar bahwa ada Sasuke yang lagi ngumpet disana.
"Um... Kalo bathub, Nanti Aku ketiduran. Kalo shower, Gimana pakenya?" Gumam Naru kebingungan.
"Bismillah ajalah. Aku pake shower."
"Tekan yang mana ya? Ah! Yang ini!"
Sasuke yang melihat perkara tersebut, memberanikan diri untuk mendekati Naru, yang mau menekan tombol 'hot'.
"Jangan tekan tombol yang itu bodoh!" Kata Sasuke.
Naru hanya bisa bengong. Dan Naru perlu 5 detik untuk mencerna situasi.
1...2...3...4...5!
"KYAAAAA!!!!! TEME MESUM!!" Teriak Naru yang langsung menutupi 'organ intinmnya'.
"Aku disini sedang ngumpet bodoh!" Bela Sasuke.
" Bohong!" Kata Naru yang langsung melangkah keluar. Tapi sayang, Naru terpeleset. Alhasil, Naru terkapar dilantai dan 'organ intimnya' yang malang itu tidak tertutupi lagi oleh tangannya, dan terpampang jelas dihadapan Sasuke.
"AAAAA!!! DASAR IDIOT!!" Teriak Sasuke yang hidungnya sudah mimisan.
"Sial!! Tubuhnya kenapa begitu menggoda? Kenapa wajahnya imut?" Sasuke berperang batin.
"Aku mau keluar!" Kata Sasuke.
"Itu sudah seharusnya bodoh!" Teriak Naru.
"Kau yang bodoh!" Kata Sasuke yang langsung keluar kamar mandi, dan menutup pintu dengan keras.
Narupun berusaha untuk bangkit dengan sekuat tenaga (Ganbatte Naru!!) #Plakk#
°°°Setelah selesai mandi°°°
Setelah selesai mandi, tidak diragukan lagi! Naruto keluar dari kamar mandi.
"Eh? Teme? Kenapa Kau masih disini hm?" Tanya Naru dengan nada yang polos.
"Tidak. Aku hanya..."
"Hanya apa?"
"Um..."
"Sudahlah! Aku mau ganti baju dulu!"
"Baiklah"
Saat Naruto melangkah pergi, tiba-tiba Sasuke menarik lengan Naruto.
" Ada apa Teme?" Tanya Naru heran.
"A-Ai..."
"Ai?"
"Aishiteru, Naru!" Lanjut Sasuke dengan semburat merah dipipinya.
"Hah?! Kau bicara apa sih? Kitakan baru kenal!" Kata Naru yang juga dipipinya ada semburat merah.
"Aku juga tidak tahu. Tapi, pas tadi Aku melihat wajahmu dengan seksama, ternyata Kau manis" Jelas Sasuke.
"A-apa?! Jadi Kau mencintaiku karena wajahku?! Ma-maap ya!! Aku tidak suka orang yang seperti itu!!" Kata Naruto.
" Tapi Naru! Kitakan bisa lebih dekat lagi. Aku mohon"
"Baiklah. Tidak ada salahnya mencoba" Jawab Naruto.
Tanpa Ba Bi Bu, Sasuke langsung memeluk Naruto.
"Arigato."
"Hum. Tu-tunggu dulu!" Naruto langsung mendorong Sasuke.
" Aku ini gelandangan. Kau tidak malu?" Tanya Naruto.
"Untuk apa Aku malu?"
"Buktikan!" Tuntut Naruto.
"Kau mau bukti?" Tanya Sasuke yang disertai seringai mesum.
"Iya!"
Sasuke langsung mencium bibir Naruto dengan lembut. Naruto hanya terdiam.
"Bagaimana? Apa sekarang Kau percaya?" Tanya Sasuke.
"Um" Jawab Naruto sambil menganggukan kepalanya.
"Err... Aku mau ganti baju dulu ya!" Kata Naruto yang langsung pergi.
°^°^°Kamar Kakashi°^°^°
"Naru, ini bajunya" Kata Kakashi sembari menyodorkan baju.
"Terima kasih, Kakashi-nii. Etto! Apakah Kakashi-nii bisa keluar?" Pinta Naruto.
"Kau malu ya? Kitakan sesama cowok"
"Ta-tapi..."
"Hah... Aku mengerti" Kata Kakashi yang langsung keluar kamar.
~¢~Ruang Tamu~¢~
"Sasuke, apa yang Kau lakukan pada Naru tadi pas di kamar mandi? Kok kalian berdua berteriak?" Tanya Obito pada Sasuke.
"Tidak. Tidak terjadi apa-apa kok" Jawab Sasuke.
"Oh."
"Hehe... Padahal banyak sekali yang terjadi" Kata Sasuke dalam hati.
"HAHAHAHAHA!!!!" Sasuke tertawa keras.
"Sepertinya Sasuke sudah gila" Pikir Obito.

To Be Continued.

Mind to comment?
 Jump to Chapter :

Masker Berkacamata Chapter 2 | KakaObi | Naruto

Title : Masker Berkacamata.
Tokoh Utama : Obito Uchiha (Uke) dan Kakashi Hatake (Seme).
Pairing : KakaObi. (mungkin ada SasuNarunya :p )
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 2 -Perasaan yang Sama-
Summery :
"Kalau begitu, Aku yang akan jadi tongkatmu, Obito"
"Ka-kakashi..."
...................................................
*Obito POV*
Hari ini hari minggu. Hah... Setidaknya Aku bisa beristirahat di rumah, dan tidak mendengar hinaan dari orang-orang. Bukannya Aku membenci mereka. Hanya saja Aku bosan mendengar celotehan mereka.
"Obito, waktunya makan" Suruh Ibu dengan lembut.
"Baik Bu!"
*Ruang Makan*
-Setelah selesai makan-
"Obito, bagaimana hari pertama di sekolah barumu?" Tanya Ayah.
"Lancar Ayah"
"Apa tidak ada yang mengganggumu?"
"Ti-tidak Ayah" Jawabku. Tentu saja itu bohong.
"Benarkah? Kalau kau sudah merasa tidak nyaman sekolah disana, bilang ya!"
"Iya Ayah. Mereka sangat baik kok. Apalagi Ka-..." Kata-kataku terpotong. Aku tidak tahu kenapa Aku mengeluarkan kata "Kakashi". Walaupun Aku tidak bisa melihatnya, tapi Aku yakin kalau dipipiku ada.......... semburat merah.
"Ka apa?" Tanya Ayah penasaran.
"Ka... um.... Ka-Kakashi" Jawabku sambil menutupkan mataku.
"Kakashi? Apa dia yang menemanimu kemarin?"
"I-iya Ayah"
"Tapi, kelihatannya Kakashi bukan orang yang baik" Jelas Ayah.
"A-apa itu benar? Kenapa Ayah bisa yakin?" Tanyaku penasaran.
"Ayah lihat... Sebelah matanya ada bekas luka. Ayah rasa, dia suka berkelahi, dan kelihatannya punya banyak musuh"
"A-aku tidak percaya!! Kakashi itu orang baik!!" Kataku sambil berteriak dan sambil menggebrak meja makan.
"Uh.. Ma-maaf Ayah" Kataku lagi sambil menundukan kepala.
"O... Bi... To" Gumam Ayah, pelan.
Tak lama kemudian setelah itu.
"Obito~~!!" Kata seseorang diluar rumah.
"Iya sebentar" Kata Ibu.
"Ti-tidak mungkin! I-itu... Kakashi" Gumamku.
Ibupun membuka pintu.
"Ah, temannya Obito ya?" Tanya Ibu.
"Iya Tante! Namaku Kakashi" Jawab Kakashi sambil tersenyum.
"Silahkan masuk!"
"Oke!"
Sambil menggiring Kakashi ke ruang tamu, Ibu bercerita tentangku.
"Kakashi-kun, duduk dulu disini ya! Tante mau mengantar Obito untuk kesini" Suruh Ibu.
"Baik Tante" Turut Kakashi.
------------------------------
"Obito, itu ada temanmu. Mari Ibu antar. Dia menunggumu di ruang tamu" Jelas Ibu.
"Ba-baik Ibu. Tolong bantu Aku ya"
*Ruang Tamu*
Setelah sampai di ruang tamu, Akupun duduk.
"A-ano Kakashi. Ada perlu apa kesini?" Tanyaku.
"Hum....... Untuk apa ya? Sebenarnya, Aku ingin mengajakmu bermain"
"Be-bermain? Ta-tapi Aku..." Omonganku terpotong Kakashi.
"Aku mohon Obito. Ada sesuatu yang ingin Aku bicarakan padamu. Dan tidak mungkin Aku mengatakannya disini" Jelas Kakashu panjang kali lebar.
"Um... Nanti Aku malah merepotkanmu. Akukan tidak bisa melihat"
"Hum... Maaf sebelumnya Obito. Apa kau tidak dibelikan tongkat?" Tanya Kakashi.
"Itu... Waktu itu Aku pernah memakai tongkat. Tapi, orang-orang pada jahil, sampai-sampai tongkatku dipatahkan, bahkan dibuang" Jawabku.
"Kalau begitu, Aku yang akan jadi tongkatmu, Obito"
"Ka-kakashi..."
"Nah sekarang. Ijin dulu pada ortumu"
Ibuku yang ternyata dari tadi ada disebelahku, mendengarkan percakapan kami.
"Ibu mengijinkanmu, Obito" Kata Ibu mengijinkan.
"Be-Benarkah Ibu?"
"Iya Obito. Sekali kali Kau itu perlu bermain kan? Ayolah Obito! Jangan munafik begitu"
"A-arigatou na, Kaa-san" Kataku sambil tersenyum.
"Nah Obito, naiklah ke punggungku!"
"Ka-kau... Ma-mau... Menggendongku?" Tanyaku sambil terkaget kaget senang.
"Iya. Memangnya kenapa?"
"Ti-tidak"
Akupun naik kepunggung Kakashi. Gendongan Kakashi ternyata terasa nyaman dan hangat.
"Kami berangkat"
"Hati-hati ya!" Kata Ibu sambil melambai-lambaikan tisu (?).
*Taman*
Setelah sampai ditempat tujuan, Kakashi membantuku duduk.
"Kakashi, kita dimana?" Tanyaku.
"Kita di taman" Jawabnya.
"Souka"
"Uhm... Obito..."
"Iya? Oiya! Katanya kamu ingin membicarakan sesuatu. Apa itu?" Tanyaku penasaran.
"Ah.... itu ya. Se-sebenarnya..."
"Sebenarnya apa?"
"Um... I-itu... A-aku.... Sebenarnya Aku... Aku menyukaimu. Aku mencintaimu Obito!" Kata Kakashi to the point.
"A-apa?! A-aku tidak salah dengar kan?!" Tanyaku tudak percaya.
"Tidak Obito. Kau tidak salah dengar. Aku mencintaimu" Jelas Kakashi.
"Kakashi, sekarang kau berada di sebelah mana?"
"Eh??"
"Cepatlah!"
"Te-tepat didepanmu. Mem-" Perkataan Kakashi terpotong, karena Aku langsung memeluknya erat.
"Aku juga mencintaimu, Kakashi" Kataku sambil tersenyum.
Tak kusangka! Ternyata Kakashi membalas pelukanku.
"Obito"
"Hum?"
"Sekarang, Aku adalah tubuhmu yang kedua"
"Terima kasih, Kakashi"
CUP!
Kakashi mencium keningku. Ciumannya sukses membuatku blusshing.
"Kakashi! Ja-jangan disini!"
"Kenapa? Kau malu?"
"I-itu..."
"Haha..."
"Kau ternyata menyebalkan, Kashi-Baka!"
"Kashi-Baka? Aku anggap itu sebagai panggilan sayangmu padaku. Oiya Obito! Kau mau menemani sahabatku?" Ajak Kakashi.
"Sa-sahabatmu? Boleh"
"Baiklah. Ayo!" Kata Kakashi yang langsung menggendongku lagi.
Kamipun berangkat menuju rumah sahabat Kakashi.
*Kolong Jembatan*
"Nah! Kita sampai!"
"Oyah? Aku tidak yakin. Telingaku tidak rusakan? Aku mendengar kendaraan bermotor didekatku. Aku tidak yakin kalau ini di halaman rumah" Kataku tak percaya.
"Asal kau tahu Obito. Sahabatku tidak punya rumah" Jelas Kakashi.
"Be-begitu ya. Berarti dengan kata lain sahabatmu itu adalah..."
"Ya! Dia seorang anak jalanan"
Tak lama kemudian...
"Kakashi-nii!" Kata seseorang.
"Oy! Naruto!"
"Ja-jadi namanya Naruto"
"Iya"
Aku mendengar suara kaki yang mendekat. Biar Aku tebak! Itu pasti Naruto.
"Kakashi-nii, siapa dia?" Tanya Naruto.
"Oh. Dia pacarku. Namanya Obito Uchiha."
"Oh. Uchiha-san, namaku Naruto Uzumaki. Yoroshiku" Kata Naruto. Dan Aku tidak tahu bahwa dia...
"U-uchiha-san? Kenapa Kau tidak membalas jabat tanganku?" Tanya Naruto heran.
"Un... Naru, O-Obito..." Perkataan Kakashi terpotong Obito.
"Tidak bisa melihat"
"Go-gomen, Uchiha-san" Kata Naruto. Nada bicara yang tadinya ceria, kini terdengar seperti menyesal.
"Tidak apa kok, Naru. Dan panggil Aku Obito ya?"
"Ba-baik, Obito-nii"
"Haha... Sepertinya Naruku temannya bertambah ya" Kata seseorang. Terdengarnya sih, dia seorang pria.
"Na-nagato-nii? Sejak kapan ada dibelakangku?" Kata Naruto kaget.
"Barusan. Um... Kakashi, dia siapa?"
"Obito Uchiha"
"Oh. Aku Nagato Uzumaki. Yoroshiku, Obito-kun"
"Yoroshiku ne, Nagato-nii"
...................................................
Ternyata, teman Kashi-Baka banyak ya. Kataku dalam hati.
 
To Be Continued.

Mind to comment?
Jump to Chapter :

Friday 22 May 2015

Masker Berkacamata Chapter 1 | KakaObi | Naruto

Title : Masker Berkacamata.
Tokoh Utama : Obito Uchiha (Uke) dan Kakashi Hatake (Seme).
Pairing : KakaObi. (mungkin ada SasuNarunya :p )
Anime : Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter : 1 -Dibalik Kacamata-
Summery :
"Maaf, Aku tidak tahu bahwa kau..."
"Tidak apa kok"
...................................................
*Kakashi POV*
Pagi itu, Aku memulai kegiatan biasaku, mandi untuk pergi ke sekolah. Oh iya! Namaku Kakashi Hatake. Umurku 19 tahun. Kata orang sih, Aku ini tampan, pintar, dan berpenampilan menarik. Hobbyku sedikit aneh, yang bisa dibilang mainstream. Dan Aku selalu memakai masker. Sebenarnya, Aku berasal dari keluarga yang serba berkecukupan. Ayahku seorang pengusaha sukses, dan Ibuku, dia sudah meninggal saat beliau berhasil melahirkanku.
"Bi! Bibi! Tolong siapkan bekal untukku ke sekolah ya Bi!" Teriakku dari kamar yang sedang memakai seragam sekolah.
"Baik Tuan".
Setelah semua siap, Aku bergegas untuk pergi ke sekolah.
*Universitas Konoha*
Setelah memarkirkan mobilku, biasanya Aku tidak langsung ke kelas. Biasanya Aku berkumpul dulu dengan teman temanku di kantin.
*Kantin*
"Oy Kakashi! Tumben kamu datang pagi pagi begini." Ejek salah satu temanku yang berwajah ikan hiu, Kisame Hoshigaki.
"Haha... Mungkin hanya kebetulan" jawabku asal.
"Sudahlah! Masalah begini saja dipermasalahkan" kata Shisui yang tiba tiba ada di belakangku.
"Eh! Katanya ada murid baru loh!" Kata Konan.
"Siapa namanya? Dari keluarga apa dia?" tanya Guy.
"Namanya Uchiha Obito, dia dati keluarga yang sama denganku" Samber Shisui.
"Wah wah!! Sepertinya populasi Uchiha itu banyak ya!" Ejek Orochimaru. Tak lama kemudian, bel masukpun berkumandang.
*Kelas*
Setelah sang Dosen memasuki ruang kelas, terlihat dibelakangnya ada seorang pemuda yang memakai kacamata oranye.
"Ohayou gozaimasu minna!! Kita kedatangan murid baruuuu~~!!" Kata sang Dosen yang bersenandung tak jelas, namanya Iruka.
"Nah sekarang, ayo perkenalkan dirimu!" Suruh sang Dosen.
"Hallo semuanya! Namaku Obito Uchiha. Yoroshiku" Kata Obito sambil tersenyum. Dan senyumannya membuatku........................ BLUSSHING.
"Mari! Saya antarkan kamu ke bangku" Kata Iruka sambil menemani... Oh bukan! Lebih tepatnya menggiring Obito menuju tempat duduknya.
"Oey kau murid bau! eh! Baru! Manja banget sih! Pake dianterin segala" ejek Sakura. Tapi, yang kulihat hanyalah senyuman tulus dari Obito. Amarahnya tidak terpancar sama sekali dari matanya. Aku dibuat kagum olehnya.
Setelah bel pulang berbunyi, Aku tidak langsung keluar kelas. Dikelas, hanya ada Aku dan Obito berdua.
"Hei" sapaku pada Obito sambil mendekatinya.
"Hallo" balasnya.
"Kau tidak langsung pulang?" tanyaku penasaran.
"Aku sedang menunggu Ayah menjemputku"
"Kau menunggu di kelas? Kenapa bukan di gerbang?"
"Aku tidak bisa berjalan ke gerbang"
"Hah dasar!! Kau itu manja" Ejekku.
Dan lagi-lagi, Obito hanya tersenyum.
"Um... Namamu siapa?" Tanya Obito.
"Kakashi. Kakashi Hatake."
"Ah Hatake-San. Terima kasih telah menemaniku disini" Kata Obito sambil tersenyum.
"Hn." Aku terus melihat matanya. Dan cukup mengejutkan! Pandangannya kosong. Aku mencoba mengibaskan lenganku tepat di depan wajahnya. Dan Aku cukup terkejut! Ternyata Obito tidak bisa melihat.
"O-Obito! Kau.... Kau tidak bisa melihat?"
"I-iya. Aku tidak bisa melihat" jawabnya sambil tersenyum.
"Maaf. Aku tidak tahu bahwa kau..."
"Tidak apa kok".
Aku diam seribu bahasa sambil melongo. Aku tak habis pikir. Ternyata... Obito itu tidak bisa melihat.
Tak lama kemudian, Ayah Obitopun datang menjemput Obito. Kulihat wajahnya. Obito lagi-lagi tersenyum.
"Ayo Obito! Kita pulang!"
"Baik Ayah!" Obitopun melangkah pergi, sambil dibantu Ayahnya.
"Ah Obito! Aku suka senyumu!" Kataku terang terangan.
"Te-terima kasih, Hatake-San"
"Panggil saja Kakashi. Kita sekarang berteman."
Yah! Berteman! Dan itulah langkah awalku untuk mendapatkan Obito.
*Perjalanan Pulang*
Aku tidak langsung pulang ke rumah. Aku biasanya pergi berkunjung ke kolong jembatan untuk menemui seorang anak jalanan. Hello?! Apa kau masih ingat bekal yang kubawa?! Haha... Sebenarnya bekalku itu berperan cukup penting dicerita ini.
*Kolong Jembatan*
Aku melihat dia. Dia yang sedang duduk didekat pot bunga. Dia berambut pirang, berkulit tan, bermata selaut biru, dan dia laki-laki. Tapi, meskipun dia laki-laki, dia itu imut.
"Hei Naruto!" Teriakku. Ya! Namanya Naruto Uzumaki.
"Hallo Kakashi-nii" Balasnya sambil tersenyum.
"Ini. Kau belum makankan?" Tanyaku sambil memberikan bekal makan siangku.
"A-arigatou" Katanya sambil menerima bekalku, dan memakannya.
"A-ano Kakashi-nii. Apa Kakashi-nii tidak malu berteman denganku?" Tanyanya.
"Kenapa Aku harus malu? Ayolah Naru! Kita berteman sudah 5 tahun lamanya" Jawabku sambil tersenyum.
"Kakashi-nii itukan orang kaya. Sedangkan Aku ini hanya seorang gelandangan" Katanya sambil menundukan kepalanya.
"Kau jangan berpikiran seperti itu. Aku ini gak pilih pilih teman kok. Lagian..." Kataku.
"Lagian apa?"
"Kau itu..."
"Aku kenapa?" Tanyanya penasaran.
"Imut"
"..."
"Naru?"
1...2...3
"KYAAAA!!!!! KE-KENAPA KAKASHI-NII BILANG BEGITU?" Teriaknya sambil menatapku horror, dan sukses membuatku menutup telingaku rapat-rapat.
"Haha... Sudahlah. Kau lambat juga ya berpikirnya" Ejekku.
"Hum!! Kakashi-nii berwajah mesum!"
"Aku ini emang mesum, idiot!"
"Berhenti mengejekku!!"
"Ah sudahlah!! Eh Naru!! Aku punya teman baru loh!! Namanya Obito Uchiha." Kataku sambil tersenyum girang.
"Selamat ya!"
"Eh?? Kenapa ngucapin selamat??"
"Hehe... Entahlah"
"Hah... Dasar bodoh"
"Huweee~~~ Aku bilangin Nagato-nii loh!! Huweee~~~" Rengeknya. Yah... Itulah Naruto. Walaupun usianya sudah 17 tahun, tapi dia itu kayak anak kecil.
"Ja-jangan dong. Um Naru, Aku pulang dulu ya!"
"Baiklah. Hati-hati dijalan ya!"
"Hah Kau ini! Sipatnya cepat berubah ya".
"Sabodo teuing!"
Akupun pulang. Sambil menatap langit, Aku tersenyum. Aku bersyukur telah diberi hidup yang penuh warna. Arigatou na, Kami-Sama.

TO BE CONTINUED.

Mind to comment?
Jump to Chapter :